GRESIK - Empat anggota polisi yang menjadi korban dalam
kerusuhan suporter di Stadion Gelora Jaka Samudera Gresik, harus dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Para anggota Korps Bhayangkara tersebut, mengalami luka serius di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
Baca juga: Mencekam! Kerusuhan Suporter Pecah di Gresik, Polisi Tembakkan Gas Air Mata Sementara tujuh suporter yang juga menjadi korban
kerusuhan usai laga Liga 2, antara Gresik United dengan Deltras Sidoarjo, pada Minggu (19/1/2023), dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Semen Gresik, kondisinya telah membaik. Para suporter tersebut, telah diperbolehkan pulang.
Humas Rumah Sakit Semen Gresik, Rahmadiyah Edihastin menyebutkan, sebelumnya Rumah Sakit Semen Gresik merawat sebanyak 17 orang korban
kerusuhan suporter. "Mereka terdiri dari tujuh suporter, dan 10 anggota polisi," ungkapnya.
Baca juga: Mabuk Miras Naik 1 Motor, 3 Pria dan Wanita Muda Tewas Terjun ke Jurang di Lampung Selatan Dari total 10 anggota polisi yang menjadi korban
kerusuhan suporter tersebut, menurut Rahmadiyah, empat diantaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, karena mengalami luka di kepala dan kaki akibat lemparan batu. Mereka dirujuk ke Surabaya, pada Senin (20/11/2023) dini hari.
Baca juga: KA Probowangi Tabrak Minibus di Lumajang, Ini Daftar 11 Korban Tewas Dalam
kerusuhan suporter yang terjadi usai tuan rumah dipermalukan tim tamu, dengan skor 1-2, polisi sempat beberapa kali menembakkan gas air mata di luar stadion. Langkah ini dilakukan polisi, untuk memecah konsentrasi massa, agar
kerusuhan suporter segera dapat diredam.
(eyt)