JAKARTA - Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan Senin (4/12/2023) waktu setempat. Pelaku pasar mewaspadai sejumlah data ekonomi pekan ini untuk menguji ekspektasi bahwa bank sentral atau Federal Reserve ( The fed ) bakal mempertahankan bunga acuan bulan ini.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,54% menjadi 36.048,31. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) tertekan 0,78% di 4.558.57, demikian juga Nasdaq Composite (.IXIC) melandai 0,96%, menjadi 14.168.15.

Baca Juga: Kompak, Harga Emas dan Bitcoin Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa

Data sektor jasa bakal menjadi perhatian pelaku pasar pekan ini sebagai salah satu indikator untuk memastikan bahwa level suku bunga saat ini tidak akan membawa ekonomi Amerika Serikat masuk dalam jurang resesi. Pasar mengharapkan adanya pendaratan mulus alias soft-landing bagi perekonomian nasional.

Baca Juga: 5 Kesalahpahaman Soal Gunung Utang AS Senilai Rp510.412 Triliun

Analis mewaspadai pasar terlalu cepat menafsirkan bahwa The Fed benar-benar telah berhenti mengerek suku bunga acuan. Ini berlangsung saat inflasi AS menemui jalur perlambatan.

“Padahal The Fed berkali-kali mengatakan bahwa inflasi masih akan tinggi dalam jangka waktu yang lama, dan mereka tentu ingin memastikan itu benar-benar terkendali,” kata Analis CFRA, Sam Stovall, dilansir Reuters.

Pada akhir pekan nanti, pasar bersiap menyambut data non-farm payrolls (NFP) yang berisikan laporan jumlah tenaga kerja Amerika Serikat di semua sektor, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai organisasi non-profit, dan pegawai rumah tangga.

Konflik geopolitik di Gaza yang tak kunjung berakhir juga menjadi perhatian pasar, terutama setelah adanya upaya pemblokiran sejumlah kapal tongkang di Laut Merah.