JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (
BEI ) melaporkan bahwa pada tahun ini tercatat ada penambahan 79 perusahaan yang melantai di
bursa saham . Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, mengatakan dengan penambahan 79 perusahaan tersebut, kini terdapat 903 perusahaan yang sudah tercatat di BEI.
Baca juga: Ada 24 Perusahaan Masuk Pipeline BEI Buat Rights Issue, Intip Rincian Sektornya "Pertumbuhan ini menjadi tertinggi di kawasan ASEAN," katanya di acara "The 9th National Investment Day” yang diselenggarakan oleh Universitas Bunda Mulia (UBM) pada Selasa (12/12/2023).
Jeffrey mengatakan bahwa saat ini BEI menempati posisi kelima dari seluruh bursa efek yang ada di dunia untuk pertumbuhan saham baru. Dari sisi nilai dana yang dihimpun telah mencapai Rp54 triliun, nomor 7 di dunia.
Jadi menurut Jeffery, pasar modal Indonesia masih sangat menarik bagi investor dalam dan luar negeri.
Akan tetapi, Jeffrey mengatakan bahwa pertumbuhan pasar modal di Indonesia masih banyak masyarakat yang belum menikmati. Pasalnya baru terdapat 12 juta orang yang menjadi investor dan baru 5,1 juta orang menjadi investor saham.
"Ini pencapaian yang perlu kita syukuri, kalo kita melihat potensi yang ada itu masih kecil," katanya.
Oleh karena, Jeffrey mengajak anak muda Indonesia untuk ikut andil dalam pasar modal. Sehingga pertumbuhan pasar modal dapat dirasakan oleh mereka.
"Karena investasi saham ini inklusf, karena semua bisa. Dulu hanya orang berduit saja, namun sekarang hanya dengan Rp50 ribu kita sudah bisa berinvestasi," katanya.
Di sisi lain, Jeffrey mengatakan peningkatan ini juga harus dibarengi dengan adanya perlindungan. Dalam hal ini ia menyatakan pentingnya meningkatkan literasi keuangan dan pasar modal.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Ampuh Hilangkan Perut Buncit "Literasi itu seperti vaksin. Orang yang memiliki literasi keuangan akan mampu melindungi diri sendiri dari penipuan berkedok investasi. Inilah yang kita harapkan tumbuh," katanya.
(uka)