JAKARTA - Wakil Menteri
Agraria dan Tata Ruang (Wamen ATR)/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Waka BPN), Raja Juli Antoni mengatakan, program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) merupakan program revolusioner yang berhasil mempercepat
pendaftaran tanah di Indonesia.
Baca Juga: Bagikan 2,5 juta Sertifikat Tanah, Jokowi: Disekolahkan untuk Modal Kerja Tak Apa-apa Raja Juli menargetkan pada tahun 2025 mendatang seluruh bidang tanah di Indonesia sudah mendapatkan
sertifikat . Hal itu diharapkan mampu mengurangi potensi
konflik agraria yang terjadi di tengah masyarakat.
“Bidang tanah di seluruh wilayah Indonesia ini totalnya ada 126 juta bidang tanah, sebelum ada PTSL hanya 46 juta bidang yang sudah tersertipikasi,” ujar Raja Juli dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12/2023).
Baca Juga: Menteri ATR Hadi Tjahjanto: Negara Mengakui Hak Masyarakat Adat Menurut Raja Juli, jika masih menggunakan cara pendaftaran tanah yang bersifat sporadis, kemungkinan proses pendaftaran seluruh bidang tanah di Indonesia akan memakan waktu yang panjang.
"Dari 46 juta bidang tanah yang sudah tersertipikasi sebelum masa PTSL, artinya kita butuh waktu sebanyak kurang lebih 160 juta tahun agar seluruh tanah di Indonesia terdaftar. Apa Ibu dan Bapak mau seperti itu?” ungkapnya.
Oleh sebab itu, melihat capaian pendaftaran tanah yang cukup masif setelah ada PTSL, Raja Juli Antoni berharap seluruh bidang tanah akan seluruhnya terdaftar pada tahun 2025. Ia juga mengapresiasi kinerja dan kerja keras seluruh insan Kementerian ATR/BPN yang tak kenal waktu mengerjakan PTSL.
“Saya berterima kasih kepada seluruh kolega di Kementerian ATR/BPN. Capaian pendaftaran tanah saat ini sudah sebanyak 6 hingga 7 juta per tahun. Ini kerja keras teman-teman semua. Semoga kerja keras ini diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa karena sudah berdampak baik bagi bangsa dan negara,” imbuh Wamen ATR/Waka BPN.
(akr)