JAKARTA - Pita suara remaja di Massachusetts, Amerika Serikat dikabarkan lumpuh akibat terinfeksi
Covid-19 . Apa yang dialami remaja 15 tahun ini menjadi kasus pertama yang ditemukan di dunia.
Dilansir dari Science Alert, Jumat (22/12/2023) remaja tersebut awalnya mengalami gangguan pernapasan setelah dinyatakan positif
Covid-19 selama sembilan hari. Ia kemudian langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Remaja yang tidak diketahui namanya ini memiliki riwayat asma dan kecemasan. Sehingga dokter memberikan steroid dan bronkodilator, namun kondisinya tidak kunjung membaik.
Dokter yang memeriksa mencatat remaja itu kesulitan saat menarik napasnya, menandakan aliran udara terhambat meski kadar oksigen normal. Pemeriksaan dengan endoskopi menunjukkan adanya kelumpuhan pita suara bilateral.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Covid-19 Varian JN.1 Tidak Ganas Ini merupakan imobilitas kedua pita suara yang terdapat pada laring atau kotak suara. Para dokter kemudian menyimpulkan kelumpuhan ini terjadi karena efek hilir dari Covid-19 lantaran setelah pemeriksaan tidak ditemukan penyebab lain.
Akibatnya, remaja tersebut memerlukan pembedahan trakeostomi, sebuah pembuatan lubang di tenggorokan di bawah kotak suaranya. Hal ini bertujuan utuk menunjang pernapasannya selama lebih dari setahun.
Para ahli mengatakan bahwa kasus kelumpuhan pita suara pada remaja setelah diagnosis Covid-19 merupakan yang pertama terjadi. Meski ada laporan mengenai kondisi tersebut pada orang dewasa.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa kelumpuhan pita suara merupakan komplikasi virus yang berhubungan dengan sistem saraf (neuropatik), selain komplikasi neurologis yang sudah umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
Baca Juga: Ini Langkah Kemenkes untuk Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19 Jelang Libur Nataru “Virus ini telah menyebabkan komplikasi neurologis, termasuk sakit kepala, kejang, dan neuropati perifer,” tulis ahli THT Danielle Larrow dan Christopher Hartnick dari Mass Eye and Ear di Harvard Medical School.
“Kasus saat ini mengungkapkan bahwa kelumpuhan pita suara mungkin merupakan gejala sisa neuropatik tambahan dari virus tersebut,” sambungnya.
Neuropati pasca-virus diketahui sebagai penyebab kelumpuhan pita suara, dan terdapat beberapa laporan kelumpuhan pada salah satu atau kedua pita suara orang dewasa sebagai komplikasi infeksi Covid-19.
Jenis komplikasi ini biasanya tidak terjadi pada individu muda dan sehat, yang mana terdapat lebih dari 15 juta kasus Covid-19 pada anak yang dilaporkan. Hal ini membuat terkejut dan masih perlu melakukan analisa lebih lanjut untuk memastikannya.
Baca Juga: WHO Peringatkan soal Covid-19 Varian JN.1, Desak Negara Lakukan Pengawasan Ketat “Melihat seorang siswa sekolah menengah yang muda, sehat, dan bersemangat tiba-tiba kehilangan salah satu saraf kranialnya yang penting sehingga mereka tidak dapat bernapas adalah hal yang sangat tidak biasa dan memerlukan beberapa analisis,” ucap Hartnick.
“Fakta bahwa anak-anak sebenarnya dapat mengalami efek neurotropik jangka panjang akibat Covid-19 adalah sesuatu yang penting untuk diwaspadai,” pungkasnya.
(dra)