floating-Wall Street Dibuka Hijau...
Wall Street Dibuka Hijau di Akhir Pekan, Saham Big Caps Jadi Pendorong
Wall Street Dibuka Hijau...
Wall Street Dibuka Hijau di Akhir Pekan, Saham Big Caps Jadi Pendorong
Jum'at, 19 Januari 2024 - 21:52 WIB
JAKARTA - Wall Street dibuka menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (19/1/2024) didukung kenaikan saham- saham berkapitalisasi besar , terutama dari para produsen semikonduktor atau chip. Pelaku pasar juga masih mencermati peluang seiring periode rilis laporan keuangan akhir tahun 2023.

Baca Juga: BI Prediksi The Fed Turunkan Suku Bunga 3 Kali Mulai Semester II 2024

Dow Jones Industrial Average menguat 0,34% menjadi 37.594,93. S&P 500 dibuka lebih tinggi 0,33% di 4.796,49, demikian juga Nasdaq Composite naik 0,49%, menjadi 15.129,44 saat bel pembukaan.

Saham perusahaan semikonduktor Advanced Micro Devices (AMD.O), Marvell Technology (MRVL.O), Nvidia (NVDA.O), hingga Microchip Technology (MCHP.O) menguat masing-masing lebih dari 1% pada sesi praperdagangan.

Beberapa big caps seperti Microsoft (MSFT.O), Meta Platforms (META.O), Alfabet (GOOGL.O), juga Apple (AAPL.O), tumbuh di kisaran 0,6% dan 1,0%. Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Picu Keraguan Penurunan Suku Bunga

Indeks sektor teknologi (.SPLRCT) sempat mencapai rekor tertinggi pada Rabu (17/1). Kenaikan tersebut didorong oleh rebound saham-saham produsen mikrochip, menyusul adanya ekspektasi positif terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Tampaknya masyarakat benar-benar melihat (saham) chip sebagai mesin sebenarnya yang akan mendorong pertumbuhan (AI),” kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance, dilansir Reuters, Jumat (19/1/2024).

Secara historis indeks Nasdaq (.IXIC) masih berada di jalur hijau selama sepekan, demikian juga S&P 500 (.SPX) yang mendekati rekor tertinggi, kendati sempat tertekan di awal pekan ini.

Di sisi makro, investor menantikan data penjualan properti di Amerika Serikat, sekaligus survei indeks kepuasan konsumen dari Universitas Michigan. Satu hal yang juga menjadi perhatian adalah pidato Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Wakil Ketua Bidang Pengawasan Michael Barr.

Kedua pejabat Fed ini dapat memberi petunjuk mengenai prospek kebijakan terkait kemungkinan penurunan suku bunga lebih cepat. Indikator FedWatch membaca peluang sebesar 52% bank sentral akan mulai memangkas 25 basis poin suku bunga pada Maret 2024.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Perang India-Pakistan...
Perang India-Pakistan Ancam Ekspor CPO Indonesia, Petani Terpukul
Kondisi Ekonomi Rusia...
Kondisi Ekonomi Rusia Lebih Buruk Daripada yang Dikatakan Moskow
Pasca Libur Waisak,...
Pasca Libur Waisak, IHSG Dibuka Menguat 1,43 Persen
Jegal Dominasi China,...
Jegal Dominasi China, Segini Harta Karun Tanah Jarang Milik Negara Tetangga RI
1.332 Entitas Keuangan...
1.332 Entitas Keuangan Ilegal Diblokir di Awal 2025, Ada Pinjol, hingga Investasi Bodong