floating-Wall Street Berakhir...
Wall Street Berakhir Kebakaran Saat Inflasi AS Membara
Wall Street Berakhir...
Wall Street Berakhir Kebakaran Saat Inflasi AS Membara
Kamis, 11 April 2024 - 08:33 WIB
WASHINGTON - Wall Street mengalami koreksi pada penutupan Rabu (10/4) waktu Amerika Serikat (AS). Tingkat inflasi AS yang memanas melemahkan harapan bahwa Federal Reserve atau the Fed akan mulai memangkas suku bunga pada Juni mendatang.

Dow Jones Industrial Average turun 1,09%, menjadi 38.461,51, S&P 500 kehilangan 0,95% di 5.160,64. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,84% di 16.170,36.

Baca Juga: Bos JPMorgan Memperingatkan Suku Bunga AS Bisa Naik hingga 8%

Dari 11 sektor utama di S&P 500, semua sektor kecuali energi berakhir di zona merah, dengan saham real estat mengalami penurunan paling tajam. Baca Juga: Bos JPMorgan: AS Hadapi Risiko Terburuk Sejak Perang Dunia II

Sejak bel pembukaan indeks pasar modal AS merosot tajam, menyusul laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja mencatat tingkat inflasi AS mencapai 3,5% year-on-year (yoy), alias naik dari perkiraan pasar di level 3,4% yoy.

"Data inflasi yang panas menyebabkan aksi jual (di bursa saham). Kekecewaan ini menimbulkan tanda tanya bukan hanya kapan The Fed akan memotong suku bunga, melainkan seberapa banyak yang akan dipangkas,” kata Chief Market Strategies, Ryan Detrick, dilansir Reuters, Kamis pagi, (11/4).

Sejatinya kekhawatiran terhadap inflasi telah tercermin dalam rrisalah pertemuan pejabat The Fed pada periode Maret. Anggota bank sentral menilai ada peluang inflasi bakal kembali memanas, sehingga diperlukan pengetatan moneter lebih lanjut.

“Baru seminggu yang lalu (Gubernur Fed Jerome) Powell mengisyaratkan ada tiga pemotongan,” tambah Detrick. “Kita harus bertanya-tanya apakah pendapatnya telah berubah setelah adanya data ini (inflasi,” paparnya.

Tekanan terhadap bursa saham tak hanya datang dari sentimen makro, kenaikan benchmark imbal hasil Treasury, yang menembus 4,5% hingga menyentuh level tertinggi sejak November juga membebani selera risiko investor.

Pasar kini telah memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Juni sebesar 16,5%, turun dari 56,0% sesaat sebelum rilis laporan tersebut, menurut indikator FedWatch.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
4 Kesepakatan Bersejarah...
4 Kesepakatan Bersejarah AS-Arab Saudi, Salah Satunya Jual Beli Senjata Rp2.348 Triliun
Perang India-Pakistan...
Perang India-Pakistan Ancam Ekspor CPO Indonesia, Petani Terpukul
Kondisi Ekonomi Rusia...
Kondisi Ekonomi Rusia Lebih Buruk Daripada yang Dikatakan Moskow