floating-Naik 2 Persen, Blibli...
Naik 2 Persen, Blibli Raup Pendapatan Neto Rp3,9 T di Kuartal I 2024
Naik 2 Persen, Blibli...
Naik 2 Persen, Blibli Raup Pendapatan Neto Rp3,9 T di Kuartal I 2024
Jum'at, 03 Mei 2024 - 18:32 WIB
JAKARTA - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau yang dikenal Blibli mencatatkan pertumbuhan pendapatan neto konsolidasi sebesar 2% secara year to year (YoY) menjadi Rp3,923 triliun untuk kuartal pertama tahun ini, dibandingkan Rp3,830 triliun pada kuartal pertama 2023.

Baca Juga: Rahasia BELI Borong 19 Awards di Ajang Asia Pacific Contact Centre World 2023

Perusahaan menambahkan pertumbuhan pendapatan neto konsolidasi sebesar 2% (year on year/YoY) pada kuartal pertama 2024 dapat dicapai berkat pertumbuhan perseroan yang tetap selektif pada kategori-kategori dengan marjin relatif lebih tinggi, perputaran lebih cepat, dan strategis terhadap posisi kompetitifnya.

"Dengan melihat kuartal pertama tahun 2024, misi yang kami canangkan pada saat IPO, tidak hanya tetap konstan tetapi juga menjadi kekuatan pendorong di balik upaya kami untuk memperkuat posisi kami sebagai ekosistem perdagangan pilihan bagi konsumen dan institusi. Setiap langkah yang diambil dan setiap inovasi yang diperkenalkan bertujuan untuk mencapai misi yang teguh ini, yang semakin menegaskan komitmen kami terhadap pelanggan dan mitra kami," ujar CEO & Co-Founder, Kusumo Martanto.

Baca Juga: Ciri-ciri Sniffing, Penipuan Online yang Ngetren Selama Lebaran 2024

Take Rate juga semakin meningkat dari 4,9% pada kuartal pertama 2023 menjadi 6,3% pada kuartal pertama 2024. Hal itu menghasilkan pertumbuhan laba bruto sebelum diskon (Gross Profit Before Discount/GPBD) sebesar 29% YoY.

Marjin bruto konsolidasi juga meningkat dari 15,1% pada kuartal pertama 2023 menjadi 18,9% pada kuartal pertama 2024. Struktur biaya juga semakin membaik, terlihat dari penurunan persentase beban operasional konsolidasi terhadap total processing value (TPV) dari 8,1% pada kuartal pertama 2023 menjadi 7,7% pada kuartal pertama 2024.

Kondisi itu menghasilkan peningkatan kinerja persentase laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization/EBITDA) terhadap TPV sebesar 140-bps, dari -4,6% pada kuartal pertama 2023 menjadi -3,2% pada kuartal pertama 2024.

Lebih lanjut diterangkan pada kuartal pertama tahun ini, belanja konsumen secara umum melemah dan usaha B2C melewatinya dengan strategi pertumbuhan kategori secara selektif. Termasuk di antaranya perluasan lebih lanjut dari titik-titik kontak dengan pelanggan secara fisik untuk memperkuat pendekatan omnichannel.

"Meskipun terdapat hambatan, pertumbuhan Laba Bruto kami terus berlanjut. Sementara itu, fokus strategis kami pada optimalisasi marjin, kepemimpinan biaya, dan keunggulan ekosistem telah mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi, sehingga mengurangi kerugian," bebernya.

Sementara itu CFO, Ronald Winardi mengutarakan, disiplin komersial terus berlanjut pada kuartal pertama tahun ini, menghasilkan peningkatan Laba Bruto konsolidasi sebesar 29% y.o.y meskipun kondisi pasar penuh dengan tantangan.

"Dikombinasikan dengan penurunan biaya penjualan sebesar 20% y.o.y pengurangan kerugian terus berlanjut, inci demi inci, baris demi baris," terang Ronald.

Blibli juga memperkuat strategi omnichannel dengan menambah enam toko elektronik konsumen sepanjang kuartal pertama 2024 sehingga saat ini mereka telah mengoperasikan 172 toko elektronik konsumen, serta 63 gerai supermarket premium per akhir Maret 2024.

Progres pembangunan gudang baru perseroan di kawasan Marunda, Jakarta, telah mencapai 85% per akhir Maret 2024 yang diproyeksikan mulai beroperasi secara bertahap pada kuartal keempat tahun ini.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Grab Buka-bukaan Soal...
Grab Buka-bukaan Soal Alasan Ogah Angkat Status Mitra Driver Jadi Karyawan
Inovasi Pemasaran Jasindo...
Inovasi Pemasaran Jasindo Berbuah BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2025
Tok! BI Rate Turun 25...
Tok! BI Rate Turun 25 BPS Jadi 5,50%
Alasan AS Sulit Kalahkan...
Alasan AS Sulit Kalahkan China Sebagai Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang
Wacana Tuntutan 10 Persen...
Wacana Tuntutan 10 Persen Ojol Berisiko Matikan Denyut Ekonomi Digital