floating-Rusia dan China Bangun...
Rusia dan China Bangun Pipa Gas Raksasa, Fungsinya Ditambah Kirim Minyak Mentah
Rusia dan China Bangun...
Rusia dan China Bangun Pipa Gas Raksasa, Fungsinya Ditambah Kirim Minyak Mentah
Senin, 20 Mei 2024 - 14:01 WIB
JAKARTA - Mega proyek pipa yang direncanakan membawa gas alam dari Rusia ke China , bakalada tambahan saluran yang diletakkan untuk menyalurkan minyak mentah . Rencana tersebut disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin saat menyambangi Beijing.

Baca Juga: Rusia Ungkap Kemajuan Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia ke China

Moskow dan Beijing disebutkan tinggal selangkah lagi untuk mencapai kata sepakat tentang pembangunan mega proyek pipa gas atau yang dikenal sebagai Power of Siberia 2. Pipas gas raksasa tersebut diproyeksikan bisa mengangkut hingga 50 miliar meter kubik gas setiap tahun dari Wilayah Yamal di Rusia utara ke China melalui Mongolia.

Baca Juga: Rusia dan China Membangun Pipa Gas Raksasa dengan Julukan Power of Siberia

Berbicara pada konferensi pers pada Jumat kemarin, selama kunjungan dua hari ke China, Putin mengatakan, ada kemungkinan untuk meletakkan pipa minyak di sebelah rute gas baru itu.

"Berbagai rute (agar minyak Rusia bisa mencapai China) tersedia, salah satunya adalah rute melalui Mongolia. Dimungkinkan untuk meletakkan pipa gas dan minyak di koridor yang sama. Para ahli harus memutuskan cara terbaik untuk melanjutkan," kata Putin di kota Harbin, China.

Rusia biasanya memasok minyak ke China melalui pipa Siberia-Samudra Pasifik Timur, dimana harus transit melalui Kazakhstan, dan dengan memakai kapal tanker. Moskow juga berencana mengembangkan kereta api sebagai sarana lain untuk mengangkut minyak mentah ke pasar China.

Negosiasi energi antara Moskow dan Beijing tidak terbatas pada mega proyek pipa gas, Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak mengatakan, "Ada proyek baru lainnya," tambahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Rusia menjadi pemasok minyak terbesar China tahun lalu. Impor Beijing mencetak rekor terkait jumlah minyak Rusia yang didiskon pada tahun 2023, mengambil keuntungan saat Moskow mencari pembeli baru setelah penerapan sanksi Barat terkait Ukraina.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Dua Pentolan BRICS Sepakat...
Dua Pentolan BRICS Sepakat Dukung Perdagangan Bebas di Tengah Tarif Trump
Jegal Dominasi China,...
Jegal Dominasi China, Segini Harta Karun Tanah Jarang Milik Negara Tetangga RI
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%