JAKARTA - Massa aksi mahasiswa yang menolak RUU Cipta Kerja telah membubarkan dari depan Gedung DPR/MPR RI, pada Selasa (25/8/2020) sore. Aksi unjuk rasa berkahir sekitar 17.45 WIB.

Pantauan di lokasi, setelah massa aksi membubarkan diri terlihat sampah berserakan di lokasi unjuk rasa. Petugas Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) pun seakan kebagian membersihkan sampah. (Baca juga: Rekonstruksi Penembakan Bos Pelayaran, Tersangka NL Kesurupan saat Rencanakan Pembunuhan)

Sejumlah anggota PPSU langsung dikerahkan untuk membersihkan lokasi sekitar aksi unjuk rasa. Puluhan petugas PPSU dengan seragam khas oranye berjibaku di tengah jalan yang sudah kembali dibuka.



Tak ada sedikitpun raut kekhawatiran dalam diri mereka yang membersihkan serakan sampah di depan Gedung DPR/MPR RI itu.

Dalam aksi yang berlangsung sekitar tiga jam itu, massa aksi sempat membakar ban karena kecewa lantaran gagal bertemu dengan Ketua DPR Puan Maharani. (Baca juga: Demo Mahasiswa Memanas, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Macet)



Dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa menuntut agar RUU Cipta Kerja segera dihapuskan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Mereka berpendapat, jika RUU Cipta Kerja disahkan bakal menyengsarakan nasib buruh yang notabone sebagai penopang industri nasional.



"Jangan sampai pembahasan RUU Cipta Kerja ini terus dibahas, kita semua ingin kebijakan Omnibus Law yang adil jangan menyengsarakan masyarakat," kata Orator dari atas mobil komando sambil menginstruksikan massa aksi untuk meninggalkan sekitar gedung DPR/MPR RI.

Setelah mahasiswa membubarkan diri, arus lalu lintas di depan Gedung DPR/MPR RI berangsur kembali kondusif. Tak ada lagi kepadatan kendaraan akibat adanya unjuk rasa mahasiswa.