floating-Ilmuwan Ingatkan Ancaman...
Ilmuwan Ingatkan Ancaman Bom Merkuri Raksasa di Arktik
Ilmuwan Ingatkan Ancaman...
Ilmuwan Ingatkan Ancaman Bom Merkuri Raksasa di Arktik
Rabu, 21 Agustus 2024 - 09:00 WIB
JAKARTA - Ancaman bom merkuri menghantui kawasan Kutub Utara Bumi alias Arktik. Penyebabnya bermula dari pengamatan para ilmuwan dari University of Southern California (USC) tentang permafrost atau endapan tanah, batu, sedimen lainnya yang membeku pada suhu 0 derajat Celcius.

Mereka memperingatkan bom merkuri di Arktik karena mencairnya permafrost mengancam lingkungan. "Mungkin ada bom merkuri raksasa di Arktik yang menunggu untuk meledak," kata Josh West, profesor ilmu bumi di USC.

Wionews melansir, Rabu (21/8/2024) mencairnya permafrost di Arktik bisa melepaskan merkuri beracun ke sistem perairan. Kontaminasi ini dapat mengganggu rantai makanan di wilayah tersebut dan menimbulkan risiko signifikan bagi komunitas lokal yang bergantung pada ikan dan hewan buruan.

Saat Sungai Yukon mengalir ke barat menuju Laut Bering, air membawa material berbahaya akibat erosi permafrost di sepanjang jalurnya. Aliran sungai yang bergeser dengan cepat mengikis sedimen, melepaskan sejumlah besar merkuri ke ekosistem.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Bukti Suku Maya Pengguna Merkuri Tertua

Proses ini memasukkan sedimen yang mengandung merkuri ke dalam air. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Environmental Research Letters mengungkapkan bahwa merkuri kemungkinan terperangkap dalam permafrost selama ribuan tahun.

Dampak Kesehatan dan Lingkungan Jangka Panjang



Meskipun ancaman langsung terhadap air minum minimal, penelitian ini memeringatkan tentang bahaya kumulatif. Ketika merkuri menumpuk dalam rantai makanan melalui ikan dan satwa liar, komunitas Arktik dapat menghadapi konsekuensi kesehatan yang parah.

Baca Juga: 6 Ikan yang Mengandung Merkuri, Ini Bahayanya Jika Dikonsumsi Berlebihan

"Paparan selama puluhan tahun, terutama dengan peningkatan kadar, dapat menimbulkan kerugian besar bagi lingkungan dan kesehatan manusia," kata peneliti Isabel Smith.

Lebih dari 5 juta orang tinggal di wilayah Arktik, maka potensi dampak dari pelepasan racun ini dapat meningkat seiring waktu, menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan ekosistem dan kehidupan manusia.

Arktik mencair lebih cepat dari yang diperkirakan, menyebabkan kenaikan permukaan laut dan hari yang lebih panjang.Studi terbaru menunjukkan lapisan es Greenland tidak stabil dan dapat membahayakan 400 juta orang akibat banjir.
(msf)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Subuh ke Magrib hanya...
Subuh ke Magrib hanya 1 Jam, Puasa di Murmansk Cuma 60 Menit
5 Fakta Puasa Ramadan...
5 Fakta Puasa Ramadan di Kutub Utara, dari Menahan Lapar selama 23 Jam hingga Toleransi yang Tinggi
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Berapa Persen Es Kutub...
Berapa Persen Es Kutub Utara yang Sudah Mencair? Mencapai Lebih dari 90 Persen