floating-Prancis: Iran Hampir...
Prancis: Iran Hampir Memiliki Senjata Nuklir, Jadi Ancaman Paling Kritis bagi Barat
Prancis: Iran Hampir...
Prancis: Iran Hampir Memiliki Senjata Nuklir, Jadi Ancaman Paling Kritis bagi Barat
Minggu, 01 Desember 2024 - 05:11 WIB
PARIS - Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Prancis Nicolas Lerner mengungkap bahwa Iran saat ini hampir memiliki senjata nuklir dan butuh beberapa bulan lagi untuk mewujudkannya. Menurutnya, situasi tersebut menjadi ancaman paling kritis bagi Barat.

Lerner menyampaikan hal itu bersama Kepala Badan Intelijen Rahasia Inggris Richard Moore kepada wartawan di Paris. Dia menggambarkan program nuklir Teheran sebagai salah satu kekhawatiran terbesar bagi Paris dan London.

“Badan-badan kami bekerja berdampingan untuk menghadapi apa yang tidak diragukan lagi merupakan salah satu ancaman, jika tidak bisa dikatakan ancaman paling kritis, dalam beberapa bulan mendatang—kemungkinan proliferasi atom di Iran,” katanya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (1/12/2024).

Menggemakan kekhawatiran Lerner, Moore mengeklaim: “Ambisi nuklir Iran terus mengancam kita semua.”

Baca Juga: Iran Ancam Ubah Doktrin Nuklirnya, Ini Respons Israel

Upaya Iran dalam pengayaan uranium telah lama dipandang oleh Barat sebagai upaya terselubung untuk mengembangkan senjata nuklir.

Kekhawatiran meningkat setelah Amerika Serikat (AS) secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018.

Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani tiga tahun sebelumnya, Teheran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi sebagian.

Presiden AS saat itu Donald Trump, bagaimanapun, berpendapat bahwa kesepakatan itu gagal menggagalkan program nuklir Iran, dengan semua upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut pada tahun-tahun berikutnya gagal mencapai terobosan.

Iran menyatakan bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai dan tidak berusaha mengembangkan senjata nuklir. Namun, sejak runtuhnya kesepakatan tersebut, Teheran telah meningkatkan pengayaan uranium hingga 60%, menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA)—badan di bawah PBB.

Untuk digunakan dalam bom nuklir, uranium harus diperkaya hingga lebih dari 90%.

IAEA juga mengatakan pekan ini bahwa Iran akan mulai memperkaya uranium menggunakan ribuan sentrifus canggih.

Awal bulan ini, Kamal Kharrazi, seorang ajudan senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengonfirmasi bahwa Teheran memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk memproduksi senjata nuklir.

Dia menekankan bahwa meskipun negara itu tidak memiliki rencana untuk melakukannya, "jika kelangsungan hidup Iran terancam serius, kami berhak untuk mempertimbangkannya kembali."

AS juga telah menyuarakan kekhawatiran yang kuat tentang program nuklir Iran, di mana Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyatakan pada bulan Juli bahwa Iran akan membutuhkan mungkin satu atau dua minggu untuk memproduksi cukup bahan kelas senjata untuk bom nuklir.

Iran sebelumnya juga mengancam akan mengubah doktrin nuklirnya dengan mengakhiri larangan memperoleh senjata nuklir jika sanksi Barat diberlakukan kembali terhadap Teheran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons dengan berjanji akan melakukan segala cara untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
(mas)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza