floating-26 Menteri Hadiri Pengukuhan...
26 Menteri Hadiri Pengukuhan Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin, Intip Daftar Lengkapnya
26 Menteri Hadiri Pengukuhan...
26 Menteri Hadiri Pengukuhan Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin, Intip Daftar Lengkapnya
Minggu, 19 Januari 2025 - 22:21 WIB
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan dalam Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di The RitzCarlton, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih tampak hadir diBallroom, Hotel The Ritz-Carlton, menyaksikan acara yang mengagendakan pengukuhan Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan M Arsjad Rasjid PM sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.

Sebanyak 26 menteri Kabinet Merah Putih hadir dalam pengukuhan tersebut menunjukkan dukungan pemerintah pada Kadin Indonesia, yang berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri merupakan mitra strategis pemerintah dalam mengembangan dunia usaha dan menumbuhkan perekonomian.

Baca Juga: Indonesia Jadi Anggota Penuh BRICS, Kadin: Mesti Pandai Memainkan Peran

Tampak mendampingi Presiden Prabowo dalam acara tersebut adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Selain Rosan dan Teddy, sejumlah menteri dan pimpinan lembaga Kabinet Merah Putih juga turut hadir dalam acara tersebut.

Daftar 26 menteri dan setara menteri yang menghadiri pengukuhan Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia

1. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

2. Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono

3. Menko Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra

4. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani

5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini

6. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro

7. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana

8. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait

9. Menteri Luar Negeri Sugiono

10. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

11. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi

12. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia

13. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas

14. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding

15. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

16. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy

17. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

18. Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai

19. Menteri Ketenagakerjaan Yassierly

20. Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara

21. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid

22. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto

23. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya

24. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi

25. Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto

26. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.

Dalam pengarahannya, Presiden Prabowo mengapresiasi Kadin Indonesia atas suksesnya pelaksanaan musyawarah yang menekankan pentingnya persatuan di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Kepala Negara menekankan persatuan menjadi kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk menghadapi persaingan geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi dunia.

"Berkali-kali, di mana-mana saya mengatakan di tengah dinamika geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi dunia persaingan makin keras antara blok-blok ekonomi, antara kekuatan-kekuatan besar dalam persaingan yang keras itu, makin diperlukan kehati-hatian oleh semua unsur bangsa-bangsa, terutama bangsa-bangsa seperti Indonesia," kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyerukan pentingnya kolaborasi dan persatuan di antara pengusaha Indonesia dalam upaya mendorong kemakmuran bangsa.

"Persaingan itu bagus, tetapi bukan untuk saling mematikan. Mari kita bersaing bersama menuju kemakmuran rakyat. Rakyat butuh kemakmuran, dan itu dipimpin oleh para pengusaha," kata Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan ini, Prabowo menyampaikan keyakinannya Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Keyakinan ini berdasarkan indikator dan kondisi ekonomi nasional yang dipelajarinya selama tiga bulan memimpin Indonesia.

"Saya baru mungkin menginjak bulan ketiga memimpin pemerintahan Republik Indonesia dan makin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya makin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin kita akan mencapai bahkan mungkin melebihi 8% pertumbuhan" kata Prabowo.

Guna mencapai hal tersebut, Presiden Prabowo mengingatkan pengelolaan ekonomi harus dilakukan secara efisien dan berbasis pada logika serta perhitungan yang akurat. Ia menekankan pemborosan dan praktik yang tidak efisien harus dihentikan.

"Tidak mungkin ada organisasi yang survive kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Karena itu, saya bertekad memimpin suatu pemerintahan yang efisien," ungkap Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya peran sektor swasta dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang infrastruktur. Presiden menegaskan bahwa ia tidak menghentikan proyek-proyek infrastruktur melainkan menyerahkan sebagian proyek kepada swasta supaya lebih efisien.

"Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur, tidak benar, saya tidak menghentikan. Saya mengubah infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta untuk membangun," ucap Presiden.

Selain infrastruktur, Presiden Prabowo mengungkapkan, program swasembada pangan dan energi terbarukan juga menjadi prioritas utama pemerintahannya. Presiden optimistis pencapaian tersebut dapat diraih lebih cepat dari target.

Baca Juga: Kalangan Pengusaha Diajak Membawa Semangat Indonesia Incorporated

"Target kita makin jelas, swasembada pangan kita rencanakan 4 tahun ternyata kita akan kaget jauh sebelum 4 tahun kita sudah swasembada pangan. Swasembada energi demikian juga, kita negara tidak banyak di dunia yang akan memiliki green energy, kita akan memiliki energi terbarukan yang utuh dan yang substansial," jelas Presiden.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Anindya Bakrie Angkat...
Anindya Bakrie Angkat Bicara soal Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Chandra Asri Rp15 Triliun
Kadin Bakal Bangun 1.000...
Kadin Bakal Bangun 1.000 Dapur Umum Makan Bergizi Gratis
Prabowo Panggil Sejumlah...
Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Bahas Koperasi Merah Putih
Perkuat Perdagangan,...
Perkuat Perdagangan, Kadin Teken MoU Baru dengan Kamar Dagang AS
Menteri Kabinet Merah...
Menteri Kabinet Merah Putih hingga Pimpinan DPR-MPR Hadiri Hari Buruh 2025 di Monas