JAKARTA - Hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Gangguan
tiroid ini diamati telah merajalela pada wanita. Namun, hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) menjadi penyakit yang lebih sering terjadi pada perempuan.
Gejala umum adalah penambahan berat badan, kelelahan, kulit kering, rambut rontok dan menstruasi tidak teratur atau berat. Hipotiroidisme juga dikaitkan dengan gangguan ovulasi dan dapat menyebabkan infertilitas.
Baca Juga: 7 Makanan Paling Ampuh Mengatasi Tiroid, Telur Bisa Mengatur Kadar Hormon Dikutip Hindustan Times, semua pasien yang menjalani perawatan kesuburan harus diperiksa untuk gangguan tiroid. Dr. Archana Juneja, konsultan, ahli endokrinologi, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai mengatakan hipotiroidisme yang tidak terkendali pada ibu dapat menyebabkan berbagai masalah pada ibu dan janin.
"Ini meningkatkan risiko keguguran, aborsi yang terancam dan pendarahan awal kehamilan. TSH ibu yang tinggi, terutama pada awalnya, dapat menyebabkan gangguan IQ, kesulitan pendengaran dan beberapa anomali kongenital pada bayi, yang semuanya benar-benar dapat dicegah dengan suplementasi tiroksin ibu sederhana," tuturnya.
"Bagi wanita yang memiliki hipotiroidisme dan sedang dalam perawatan, disarankan untuk menjaga TSH pra-konsepsi mereka di bawah 3 dan meningkatkan dosis mereka sebesar 25% segera setelah mereka tes positif untuk kehamilan, ”jelas Dr. Archana Juneja lagi.
Bagaimana hipertiroidisme dapat mempengaruhi kesuburan dan kehamilan?Hipertiroidisme (kelenjar yang terlalu aktif) kurang umum, tetapi juga menciptakan masalah kesuburan yang signifikan pada perempuan. Wanita yang menggunakan obat untuk hipertiroidisme direkomendasikan untuk menindaklanjuti dengan ahli endokrinologi untuk menyesuaikan obat mereka dengan dosis aman, minimum sebelum konsepsi dan selama kehamilan.
Baca Juga: 5 Cara Sembuhkan Kelenjar Tiroid Menggunakan Bahan Alami “Penting untuk diingat bahwa wanita dengan gangguan tiroid dapat hamil, membawa kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat ketika kadar tiroid mereka tetap terkendali. Terlepas dari kondisi tiroid ibu, dianjurkan untuk melakukan tes darah skrining tiroid untuk semua bayi yang baru lahir untuk deteksi dini hipotiroidisme bawaan, yang merupakan penyebab keterbelakangan mental yang dapat dicegah," ucapnya.
(tdy)