JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Keluarga Alissa Wahid menyampaikan, akan mengambil sikap perihal polemik
pagar laut dalam forum Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama yang digelar pada awal Februari 2025.
Munas Alim Ulama merupakan forum tertinggi setelah Muktamar dalam organisasi NU. "Ini menjadi salah satu materi pembahasan di Munas Alim Ulama NU di Tangerang dibuka 5-6 Februari. Jadi mungkin di sana ada kejelasan sikapnya PBNU (soal pagar laut)," kata Alissa saat ditemui di Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2025).
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyampaikan, PBNU tengah sibuk untuk mempersiapkan rangkaian Hari Lahir (Harlah). Alissa Wahid menyampaikan, sikap PBNU bakal dibahas dalam Munas Alim Ulama.
Baca juga: Mantan Komisioner KPK: Penerbitan SHGB Pagar Laut Bisa Dijerat Pasal Korupsi "Sampai saat ini sih, kita PBNU lagi sibuk sama rangkaian peringatan Harlah. Jadi beberapa isu kebangsaan akan dibahas lebih dalam di forum Musyawarah Nasional Alim Ulama dan konferensi besar NU awal Februari," kata Alissa.
Sekadar informasi, keberadaan pagar laut di perairan Tangerang, Banten menjadi sorotan. Permasalahan ini semakin memanas setelah muncul dugaan adanya pelanggaran hukum dalam pengelolaan lahan yang terkait dengan proyek pagar laut, terkhusus di perairan Tangerang, Banten.
Baca juga: Soal Pagar Laut, Mahfud MD: Tak Perlu Menutupi Kasus dengan Alasan Demi Marwah Institusi Proyek ini awalnya dirancang untuk melindungi pesisir dari abrasi dan mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, namun kini malah menjadi sumber konflik yang rumit. Sementara, polemik ini berdampak langsung pada kehidupan masyarakat pesisir Desa Kohod.
Nelayan setempat yang mengeluhkan proyek pagar laut telah merusak ekosistem laut, mengurangi hasil tangkapan ikan, dan mempersulit mereka mencari nafkah.
(cip)