floating-Kongres Keluarga Maslahat...
Kongres Keluarga Maslahat NU, Ketua PBNU: Jadi Vaksin Tren Perkembangan Pergaulan
Kongres Keluarga Maslahat...
Kongres Keluarga Maslahat NU, Ketua PBNU: Jadi Vaksin Tren Perkembangan Pergaulan
Jum'at, 31 Januari 2025 - 14:06 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf membuka Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta pada Jumat (31/1/2025).

Pelaksanaan kegiatan ini diselanggarakan sebagai salah satu rangkaian dari peringaran Hari Lahir NU yang ke-102 tahun.

Baca juga: PBNU Gelar Kongres Keluarga Maslahat, Bahas Maraknya Kekerasan hingga Judi Online

KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya berharap melalui Kongres Keluarga Maslahat NU nantinya Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) dapat menjadi vaksin dari tren perkembangan pergaulan melalui teknologi digital dan komunikasi.

“Ada sisi lain yang diharapkan dari GKMNU, yaitu dapat menjadi serum atau vaksin dari tren perkembangan pergaulan yang kita lihat dewasa ini yang semakin secara intens diperiteasi oleh berbagai macam teknologi digital dan komunikasi,” katanya.

Gus Yahya menambahkan melalui program dan kegiatan GKMNU, masyarakat semakin hangat dan erat kemanusiwiannya serta tidak menyerah dengan perkembangan teknologi saat ini.

“Kita berharap, GKMNU ini maka pergaulan di antara sesama kita masih bisa tetap kita jaga kemanusiawiannya, kehangatannya, dan tidak serta-merta menyerah pada berbagai platform teknologi yang memang mungkin menyediakan kemudahan-kemudahan, tapi jangan sampai merelakan hubungan kesejatian di antara manusia,” ujar Gus Yahya.

Baca juga: Daftar Brevet dan Tanda Jasa Marsdya Kusworo, Pati TNI AU yang Akan Tinggalkan Militer Tahun Ini

Ada dua agenda utama dalam kongres yang digelar PBNU bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini. Pertama Kongres Keluarga Maslahat NU yang berlangsung pada 31 Januari-1 Februari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta.

Sedangkan yang kedua, Festival Keluarga Indonesia yang digelar pada 1-2 Februari 2025 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta.

Keduanya memiliki satu tujuan untuk meningkatkan peran keluarga dalam memberi kontribusi positif terhadap pada kehidupan sekitar baik dari aspek antarindividu dalam keluarga hingga pada lingkungan yang lebih luas. Beda dari keduanya adalah pada output dan strategi yang akan dilahirkan.

Gus Yahya mengungkapkan bahwa gerakan ini harus sesegera mungkin dibangun dan dikembangkan secara mandiri tanpa harus menunggu kerja sama dengan pihak lainnya.

"Gerakan ini harus kita bangun dan kembangkan sendiri bahkan tidak menunggu nunggu kerja sama dengan pihak manapun agar bisa segera kita rancang dan eksekusi," katanya.

Ia menyampaikan bahwa hal ini berkaitan kemaslahatan NU dan juga akan meminta bantuan para kiai untuk kelancaran program ini. Gus Yahya menjelaskan tujuan diadakan pembinaan persolatan ini untuk mengajak para keluarga di kalangan NU mengerti dan memahami mengenai hal ini dimulai dari bersuci sebelum solat.

"Kita minta ada gerakan untuk binaan ini mengajak keluarga untuk mengerti dan memahami mengenai persolatan ini dimulai thoharoh atau bersuci," katanya.

Gus Yahya menyampaikan melalui ikhtiar yang dilakukan NU dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

“InsyaAllah semoga hadir dengan barakah uang nyata untuk kita semua, untuk kemaslahatan keluarga kita, kemaslahatan Indonesia tercinta, dan kemaslahatan kemanusiaan. semoga ikhtiar ini dapat mencapai seluruh maksud baiknya,” katanya.

Senada, Pengarah Kongres Keluarga Maslahat NU, Alissa Wahid menyampaikan bahwa Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama merupakan bentuk khidmah NU melalui kegiatan dan program kepada masyarakat Indonesia.

“Kongres ini merupakan konsolidasi khidmah NU untuk langsung melayani keluarga Indonesia dan upaya konsolidasi keluarga internal NU melalui kegiatan atau program dari keluarga maslahat NU,” katanya.

Ia menambahkan setelah dilaksanakan kongres, terdapat kegiatan Festival Keluarga Indonesia yang dilaksanakan di Mall Kota Kasablanka terbuka secara umum untuk seluruh masyarakat muslim maupun non-muslim dengan harapan edukasi tentang keluarga maslahat dapat terbangun di wilayah perkotaan.

Alissa menyampaikan bahwa saat ini GKMNU bersama seluruh mitra sampai ditingkat desa telah mengedukasi keluarga Indonesia mengenai keluarga maslahat, pencegahan stunting, bimbingan pernikahan kepada calon pengantin, dan edukasi seksual bagi remaja.

“Saat ini sudah lebih dari 1,5 juta keluarga kami bina, lebih dari 5 ribu calon pengantin untuk bimbingan calon pengantin bersama Kemenag dan Kemenkes, 3 ribu bayi di bawah usia 2 tahun yang sudah terjangkau program kami, 30 ribu remaja, sekolah, dan masdarah yang terlibat dengan ribuan guru dan tenaga pendidikan sampai di tingkat desa,” katanya.

Alissa menyampaikan bahwa NU dinilai oleh masyarakat menjadi acuan atau pedoman dalam melaksanakan ibadah dan aktivitas salah satunya membina keluarga. Sehingga melalui kongres ini, dapat mengurangi kasus kekerasan dalam rumah tangga, transformasi digital, kemiskinan bersama pihak pemerintah, masyarakat sipil, dan kemitraan GKMNU.

Kegiatan ini diikuti oleh 300 peserta yang merupakan pengurus PBNU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, anggota Satuan Tugas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (Satgasnas GKMNU), dan undangan kemitraan.

Peluncuran GKMNU

PBNU juga meluncurkan aplikasi GKMNU secara simbolis dengan menyentuh layar oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Waka Polri Komjen Dofiri, dan Penanggung Jawab Kongres Alissa Wahid.

Dalam aplikasi ini terdapat konsultasi keluarga dengan AI sebagai solusi cerdas untuk masalah keluarga, kapan saja dan di mana saja, terdapat materi edukasi tanpa terbatas yang dapat diakses kapan saja artikel, video, dan panduan seputar parenting, pendidikan, keuangan keluarga, kesehatan hingga cinta alam.

Terdapat juga informasi kegiatan terkini sehingga dapat menemukan acara dan kegiatan bermanfaat untuk mempererat ikatan keluarga, serta tips praktis yang menambah wawasan terbaru membangun keluarga bahagia dan maslahat.
(shf)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Ketum GP Ansor Perintahkan...
Ketum GP Ansor Perintahkan Revitalisasi Gerakan Baritim Nasional
PBNU Khawatir Program...
PBNU Khawatir Program Dedi Mulyadi Ciptakan Anak Nakal yang Terlatih
PBNU Buka Pendaftaran...
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa untuk Santri Kuliah di Maroko, Ini Syarat dan Jadwalnya
Kehadiran BUMA Diharapkan...
Kehadiran BUMA Diharapkan Memperkuat Posisi GP Ansor
Alisa Wahid: Perempuan...
Alisa Wahid: Perempuan Perlu Ikut Dalam Penanggulangan Terorisme