RIYADH -
Kerajaan Arab Saudi menyatakan perlawanan terhadap niat
Israel, yang mereka sebut "ekstremis", untuk mengusir rakyat Palestina dari
Jalur Gaza. Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Selasa waktu setempat, Kabinet Arab Saudi menekankan bahwa perdamaian abadi di kawasan itu hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara.
"Kabinet menekankan penolakan tegas terhadap pernyataan ekstremis Israel yang menyarankan pemindahan paksa warga Palestina dan menegaskan kembali pusat perjuangan Palestina bagi Arab Saudi," bunyi pernyataan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yang dilansir dari
SPA, Kamis (13/2/2025).
Baca Juga: Via Media, Arab Saudi Luncurkan Serangan Ganas terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu "Perdamaian permanen tidak akan tercapai kecuali prinsip hidup berdampingan secara damai diterima melalui solusi dua negara," lanjut pernyataan tersebut.
Pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Arab Saudi memiliki "tanah yang luas" tempat Negara Palestina dapat didirikan.
Komentarnya menyusul rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi penduduk Palestina, sebuah ide yang ditolak secara luas oleh para pemimpin Palestina, Arab, dan dunia internasional.
Arab Saudi mengecam komentar Netanyahu sebagai "ekstremis dan kolonialis" dan menegaskan kembali hak warga Palestina atas tanah mereka.
(mas)