WASHINGTON - Presiden
Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membuka jalan bagi Amerika untuk menjual
jet tempur siluman F-35 kepada India.
Langkah ini diambil Trump ketika Rusia bergerak untuk menawarkan diri memproduksi jet tempur siluman Su-57 di India untuk militer negara Asia Selatan tersebut.
Trump mengatakan Washington akan meningkatkan penjualan militer ke New Delhi mulai 2025.
Baca Juga: Langka, Jet Tempur Siluman F-35 AS dan Su-57 Rusia yang Bermusuhan Tatap Muka dalam Jarak 24 Meter "Kami akan meningkatkan penjualan militer ke India hingga miliaran dolar. Kami juga membuka jalan untuk akhirnya menyediakan jet tempur siluman F-35 bagi India," kata Trump kepada wartawan pada hari Kamis waktu Washington, sebagaimana dilansir
Reuters, Jumat (14/2/2025).
Trump tidak memberikan jadwal, tetapi penjualan militer asing, terutama untuk teknologi mutakhir seperti jet siluman F-35, biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.
Berbicara dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Trump juga mengatakan kedua negara telah mencapai kesepakatan yang mencakup New Delhi mengimpor lebih banyak minyak dan gas Washington untuk memperkecil defisit perdagangan antara kedua negara.
Lebih lanjut, Trump mengatakan bahwa Washington dan New Delhi akan bekerja sama untuk menghadapi apa yang disebutnya "ancaman terorisme Islam radikal".
Lockheed Martin, yang memproduksi jet tempur F-35, tidak segera mengomentari ambisi Trump untuk menjual pesawat canggih tersebut ke India.
Penjualan militer asing seperti F-35 dianggap sebagai transaksi antarpemerintah di mana Pentagon bertindak sebagai perantara antara kontraktor pertahanan dan pemerintah asing.
India telah setuju untuk membeli produk pertahanan Amerika senilai lebih dari USD20 miliar sejak 2008. Tahun lalu, New Delhi setuju untuk membeli 31 pesawat nirawak MQ-9B SeaGuardian dan SkyGuardian setelah pembicaraan alot yang berlangsung lebih dari enam tahun.
Menurut US Congressional Research Service, New Delhi diperkirakan akan menghabiskan lebih dari USD200 miliar selama dekade berikutnya untuk memodernisasi militernya.
Lockheed memproduksi tiga model pesawat tempur baru untuk militer AS dan sekutunya termasuk Inggris, Australia, Italia, Turki, Norwegia, Belanda, Israel, Jepang, Korea Selatan, dan Belgia.
Sedangkan Rusia selama beberapa dekade telah menjadi pemasok senjata utama bagi India, importir senjata terbesar di dunia, dan jet tempurnya merupakan bagian dari armada militer India.
Namun, kemampuan ekspor Moskow dalam beberapa tahun terakhir telah terhambat oleh perangnya di Ukraina, yang membuat New Delhi mengalihkan perhatiannya ke Barat.
Rusia telah menawarkan untuk membuat jet tempur siluman Su-57 di India untuk Angkatan Udara India, kata seorang pejabat Rusia dan India pada hari Selasa, karena Moskow ingin mempertahankan hubungan yang kuat dengan New Delhi.
(mas)