floating-Produksi Baja Nasional...
Produksi Baja Nasional Kejar 27 Juta Ton, Kemenperin Berharap ke ISSEI 2025
Produksi Baja Nasional...
Produksi Baja Nasional Kejar 27 Juta Ton, Kemenperin Berharap ke ISSEI 2025
Kamis, 27 Februari 2025 - 22:57 WIB
JAKARTA - Pemerintah menargetkan peningkatan produksi baja nasional dari 21 juta ton menjadi 27 juta ton pada 2029 nanti. Karena itu diperlukan kerja sama erat antara pemerintah dan perusahaan baja nasional untuk menjaga keseimbangan pasar, mengatasi tantangan masa depan, serta meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri baja Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) Dodi Prasetyo mewakili Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta dala acara Gathering Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025 di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Baca Juga: Pelaku Industri Baja Nasional Ikut Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

"Peningkatan kapasitas produksi dari 21 juta ton menjadi 27 juta ton pada 2029 merupakan tantangan besar. Ini menjadi pentingnya perencanaan dan investasi yang matang untuk mencapai target tersebut. Peningkatan ini akan mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan pendapatan devisa negara," kata Dodi.

Namun Dodi mengingatkan, bahwa peningkatan kapasitas produksi baja harus dibarengi dengan kualitas dan keberlanjutan menuju baja hijau. Sebab baja hijau bukan saja tuntutan global tapi juga peluang untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional.

Karena itu dibutuhkan inovasi teknologi dan investasi dalam proses produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kolaborasi antara pemangku kepentingan, seperti pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat, harus diperkuat untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri baja.

Kolaborasi ini mencakup infrastruktur yang memadai, akses teknologi, pengembangan SDM, dan regulasi yang mendukung inovasi dan investasi. Persaingan global juga menjadi tantangan yang perlu diatasi melalui peningkatan efisiensi, inovasi, dan kualitas produk.

"Kami ingin event ISSEI bisa meningkatkan produksi baja dari 21 juta ton menjadi 27 juta ton di 2029," kata Doddy.

Baca Juga: Kanada Bakal Membalas AS untuk Tarif Impor Baja dan Alumunium

Rencananya ISSEI 2025 akan diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan Jakarta, Hall A dan B, pada 21-23 Mei 2025. Pameran bertema Bersama Industri Baja Nasional Membangun Fondasi Menuju Indonesia Emas itu akan menampilkan beragam produk inovatif dari industri besi dan baja serta turunannya.

Produksi Baja Nasional...


Sejumlah perusahaan baja ternama telah menyatakan ikut ambil bagian dalam event tersebut, seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (Integrated Steel Manufacturing), PT Bakrie Pipe Industries (Steel Pipe Products), PT Bevananda Mustika (Wire Products), PT Krakatau Posco (Steel Slab & Plate, HRC Products), PT Garuda Yamato (Steel Products), Pertamina Lubricants (Automotive & Industry Products), dan lainnya.

"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi platform strategis untuk industri baja nasional, dalam rangka memperkuat kapasitas industri baja nasional dan menjadikannya momen untuk meningkatkan kualitas baja sesuai Standar Nasional Indonesia. Mari kita bersama-sama mewujudkan dan memajukan industri baja nasional," kata Executive Committee IISIA, Suryo Purnomo.

Kegiatan Gathering ISSEI 2025 mendorong sinergitas antara pelaku industri besi dan baja di tingkat upstream (hulu), midstream, dan downstream (hilir), yang menjadi motor penggerak pertumbuhan industri otomotif, konstruksi, listrik, hingga elektronik sebagai pengguna hasil olahan baja.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Perang India-Pakistan...
Perang India-Pakistan Ancam Ekspor CPO Indonesia, Petani Terpukul
Kondisi Ekonomi Rusia...
Kondisi Ekonomi Rusia Lebih Buruk Daripada yang Dikatakan Moskow
Pasca Libur Waisak,...
Pasca Libur Waisak, IHSG Dibuka Menguat 1,43 Persen
Jegal Dominasi China,...
Jegal Dominasi China, Segini Harta Karun Tanah Jarang Milik Negara Tetangga RI
1.332 Entitas Keuangan...
1.332 Entitas Keuangan Ilegal Diblokir di Awal 2025, Ada Pinjol, hingga Investasi Bodong