floating-China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
Senin, 17 Maret 2025 - 12:26 WIB
JAKARTA - Laporan komprehensif lembaga pemikir Pacific Economics dari Amerika Serikat (AS) telah mengungkap strategi terencana yang digunakan China untuk melemahkan negara-negara kecil melalui organisasi kriminal.

Investigasi tersebut berfokus pada Palau, negara kecil di Pasifik Barat, yang mengungkap pendekatan multifaset untuk mengikis kedaulatan nasional melalui manipulasi ekonomi dan aktivitas kriminal.

Inti dari strategi ini adalah Prince Group, konglomerat China-Kamboja yang didirikan pengusaha Chen Zhi.

Kelompok tersebut telah mengusulkan investasi resor besar-besaran di Palau dengan total lebih dari USD1 miliar, sementara di saat yang sama terlibat dalam aktivitas kriminal serius termasuk pencucian uang, penipuan daring, dan perdagangan manusia. Investasi ini bukan sekadar proposisi bisnis, tetapi instrumen pengaruh geopolitik yang terencana.

Baca Juga: Pernah Diterobos Rudal Antarbenua China, Palau Minta Sistem Rudal Patriot AS

Jarod Baker, salah satu pendiri Pacific Economics, memberikan wawasan penting tentang metode infiltrasi yang canggih ini.

“Sindikat kriminal berfungsi sebagai saluran rahasia bagi China untuk memasukkan uang, orang, dan sumber daya ke negara-negara target,” ujar Baker, seperti dikutip dari Mekong News, Senin (17/3/2025).

Meski Palau secara resmi mengakui Taiwan dan menolak kebijakan “Satu China”, jaringan kriminal ini menawarkan China jalur alternatif untuk memberikan tekanan politik dan ekonomi. Infiltrasi ini jauh melampaui aktivitas kriminal sederhana.

Pendekatan China bersifat komprehensif, menargetkan berbagai sektor termasuk akademisi, bisnis, dan lembaga budaya. Strategi multi-cabang ini bertujuan untuk secara bertahap melemahkan independensi dan posisi strategis Palau di kawasan Pasifik.

Konsekuensi potensial dari infiltrasi ini sangat mendalam dan luas. Perusahaan kriminal berpotensi menghalangi investor yang sah, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada reputasi ekonomi dan industri pariwisata Palau.

Selain itu, proyek-proyek terafiliasi China yang berupaya mengamankan lahan dan infrastruktur pada dasarnya dapat membahayakan kedaulatan Palau dan mengganggu peran strategisnya di Pasifik.

Pendekatan China vs Taiwan



Kementerian Luar Negeri Taiwan telah tegas dalam tanggapannya. Mereka secara langsung menuduh China menggunakan pebisnis dan organisasi kriminal untuk menyusup ke Palau dengan kedok pengembangan lahan dan investasi.

Baca Juga: Merasa Diintimidasi China, Palau Minta Bantuan AS

Pihak kementerian menyoroti bahwa jaringan kriminal ini terlibat dalam pencucian uang, perjudian, penipuan, dan kegiatan terlarang lainnya yang dirancang untuk memaksa dan memanipulasi Palau secara ekonomi.

Presiden Palau Surangel Whipps Jr secara khusus telah terang-terangan menentang taktik agresif China. Sejak menjabat pada tahun 2021, dia telah berulang kali menuduh China menjadikan pariwisata sebagai senjata untuk menekan Palau agar mengubah kesetiaan diplomatik mereka dari Taiwan.

Tuduhan ini menggarisbawahi metode rumit dan bernuansa yang digunakan China untuk mencapai tujuan geopolitiknya. Perbedaan dengan pendekatan Taiwan sangat mencolok. Di saat China mengerahkan sindikat kriminal dan tekanan ekonomi, Taiwan lebih berfokus pada kemitraan sejati dan pembangunan bersama.

Pemerintah Taiwan telah secara aktif mendorong bisnisnya untuk berinvestasi di Palau, yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang menghormati kedaulatan serta kemerdekaan negara tersebut.

Situasi Palau tidaklah unik, tetapi merupakan medan pertempuran kritis dalam konflik diplomatik yang sedang berlangsung. Negara ini merupakan satu dari hanya 12 negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan, menjadikan masing-masing negara ini sebagai titik pertikaian strategis.

Penggunaan jaringan kriminal mengubah persaingan diplomatik ini dari dialog tradisional menjadi permainan manipulasi ekonomi dan strategis yang berisiko tinggi.

Tekanan Ekonomi dan Manipulasi Geopolitik



Laporan Pacific Economics berfungsi sebagai peringatan kritis bagi masyarakat internasional. Laporan ini mengungkap bagaimana organisasi kriminal transnasional telah berevolusi menjadi instrumen kebijakan negara yang canggih, yang secara efektif mengaburkan batasan antara bisnis yang sah, aktivitas kriminal, dan strategi geopolitik.

Bagi negara-negara kecil seperti Palau, hal ini merupakan ancaman eksistensial terhadap kemandirian ekonomi dan kedaulatan nasional mereka.

Implikasi global dari taktik ini signifikan. Di saat semakin banyak negara menyadari metode infiltrasi tersebut, kebutuhan akan mekanisme perlindungan yang kuat menjadi sangat penting. Negara-negara harus mengembangkan strategi canggih untuk mengidentifikasi, mencegah, dan melawan bentuk-bentuk penetrasi ekonomi serta kriminal yang berbahaya ini.

The Island Times, sebuah surat kabar Palau, telah menyoroti kekhawatiran tambahan. Infiltrasi perusahaan kriminal tidak hanya dapat menghalangi investor yang sah, tetapi juga menyebabkan kerusakan jangka panjang pada reputasi investasi Palau. Gangguan yang mungkin terjadi pada industri pariwisata dan stabilitas ekonomi negara tersebut bisa jadi besar dan berlangsung lama.

Kantor berita Radio Free Asia dan pemerintah China juga telah memperhatikan aktivitas Prince Group, yang menunjukkan pengakuan luas atas operasi jaringan kriminal yang bermasalah. Pengawasan internasional ini semakin menggarisbawahi keparahan dan kompleksitas situasi.

Laporan Pacific Economics lebih dari sekadar investigasi yang berdiri sendiri. Laporan ini merupakan pemeriksaan lebih luas tentang bagaimana negara-negara kecil dapat menjadi sasaran melalui jaringan canggih yang menggabungkan kegiatan kriminal, tekanan ekonomi, dan manipulasi geopolitik.

Laporan tersebut berfungsi sebagai pengingat penting tentang strategi rumit yang digunakan dalam hubungan internasional modern.
(mas)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Rusia dan China Kebut...
Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia