floating-800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
Jum'at, 21 Maret 2025 - 08:40 WIB
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Yassierli menyebut 800.000 lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih menganggur. Perkaranya ketidakcocokan (mismatch) antara kebutuhan industri dan ketrampilan yang dimiliki lulusan kampus.

Mereka yang belum mendapat pekerjaan rata-rata berusia produktif atau 21-29 tahun. Bahkan, menjadi isu penting dalam industri tenaga kerja Tanah Air. Baca Juga: Pengangguran di Singapura Bakal Dapat Gaji Rp74 Juta per Bulan, Termasuk Korban PHK

Yassierli menilai, persoalan tersebut perlu ditangani pemerintah dan instansi pendidikan, dimana kampus sebagai wadah pendidikan formal perlu meninjau sistem pembelajaran alias kurikulumnya.

Sedangkan, pemerintah membuat program untuk meningkatkan skil agar sesuai dengan kebutuhan industri. Penegasan Yassierli disampaikan dalam program One on One SindonewsTV yang disiarkan pada Jumat (21/3/2025)

“Jadi memang lulusan perguruan tinggi kita ini (usia) 20-29 itu kan mereka yang lulusan perguruan tinggi yang banyak ya. Pengangguran kita, kalau saya menjelaskan data itu sekitar 800.000-an. Jadi ada isu, bahasanya itu mismatch-nya,” ujarnya.

Dia mengatakan, program pelatihan dapat dilakukan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memoles kemampuan. Namun tidak cukup di situ saja, perubahan justru diawali ketika Universitas meninjau dan mengevaluasi sistem kurikulum.

“Membuat pelatihan-pelatihan di BLK, tapi ada yang memang harus menjadi PR-nya institusi pendidikan untuk mereview kembali terkait dengan kurikulum mereka sebenarnya,” papar dia.

“Jadi, institusi pendidikan jadikan ini sebagai bahan untuk dievaluasi. Kemudian kami, tadi ada yang kita harus siapkan level BLK,” lanjut Yassierli.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sendiri sudah berkoordinasi dengan pelaku industri nasional ihwal isu tersebut. Otoritas meminta agar pelaku usaha lebih proaktif dan membuka kesempatan bagi sarjana yang masih menganggur.

“Kita ingin kawasan-kawasan industri juga lebih proaktif, lebih proaktif untuk membuka kesempatan, karena mereka yang paling tahu kebutuhannya apa,” ucap Yassierli.

Baca Juga: Menaker Beberkan Soal Aturan Korban PHK Dapat 60% Gaji selama 6 Bulan

“Mereka bisa langsung connect dengan SMK, dengan politeknik, kemudian membuat pelatihan-pelatihan, nanti kerja sama, itu yang menurut saya juga penting. Dan terakhir sebenarnya yang jadi PR banyak negara itu adalah kita belum punya blueprint, master plan future jobs itu seperti apa. Nanti kita akan butuh digital talent sekian dengan kompetensi aksi. Ini kami sedang susun juga,” lanjut dia.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Grab Buka-bukaan Soal...
Grab Buka-bukaan Soal Alasan Ogah Angkat Status Mitra Driver Jadi Karyawan
Deakin-Lancaster University...
Deakin-Lancaster University Buka Akses Pendidikan Internasional dengan Program Beasiswa
Inovasi Pemasaran Jasindo...
Inovasi Pemasaran Jasindo Berbuah BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2025
7 Juta Orang di Indonesia...
7 Juta Orang di Indonesia Masih Jadi Pengangguran, Kemnaker Ungkap 2 Masalah Utamanya
Ditetapkan Jadi Rektor,...
Ditetapkan Jadi Rektor, Prof Maskuri Siap Jadikan USG Kampus Taraf Dunia