floating-Ramadan Berlalu, PM...
Ramadan Berlalu, PM Netanyahu Janji Lanjutkan Rencana Pengusiran Warga Gaza
Ramadan Berlalu, PM...
Ramadan Berlalu, PM Netanyahu Janji Lanjutkan Rencana Pengusiran Warga Gaza
Senin, 31 Maret 2025 - 05:50 WIB
GAZA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk mengintensifkan perang yang sedang berlangsung di Gaza dan melanjutkan rencana yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk secara paksa memindahkan warga Palestina dari wilayah yang dikepung.

Berbicara di awal pertemuan Kabinet, Netanyahu mengklaim bahwa "kombinasi tekanan militer dan politik adalah satu-satunya cara untuk membebaskan para sandera, bukan slogan-slogan kosong yang saya dengar di studio TV," menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.

Pernyataannya merupakan kritik langsung terhadap analis terkemuka Israel dan keluarga para tawanan, yang telah memperingatkan bahwa tindakan militer Israel membahayakan para sandera dan menuduhnya memprioritaskan keuntungan politik pribadi daripada penyelamatan mereka.

Netanyahu bersikeras bahwa "tekanan militer berhasil," mengklaim bahwa "tekanan itu menghancurkan kemampuan Hamas dan menciptakan kondisi untuk pembebasan para sandera."

Baca Juga: Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel

"Kami akan melaksanakan Rencana Trump, rencana migrasi sukarela. Ini adalah strategi kami, dan kami siap untuk membahasnya kapan saja," tambahnya.

Pada tanggal 4 Maret, sebuah pertemuan puncak darurat Arab tentang Palestina mengadopsi rencana lima tahun senilai USD53 miliar untuk membangun kembali Gaza tanpa menggusur penduduknya.

Israel dan AS menolak inisiatif tersebut, sebaliknya mendukung usulan Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, yang keduanya sangat menentang gagasan tersebut, bersama dengan negara-negara Arab dan organisasi internasional lainnya.

Tentara Israel melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret, menewaskan lebih dari 920 orang, melukai lebih dari 2.000 orang lainnya, dan menghancurkan gencatan senjata serta perjanjian pertukaran tahanan.

Lebih dari 50.200 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 114.000 orang terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
(ahm)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
3 Tank Israel Diledakkan,...
3 Tank Israel Diledakkan, Brigade Al Qassam Klaim Lumpuhkan Tentara Zionis
Ingin Kuasai Gaza, Militer...
Ingin Kuasai Gaza, Militer Israel Akan Hancurkan Semua yang Tersisa
PM Netanyahu: Perundingan...
PM Netanyahu: Perundingan Doha Kaji Kemungkinan Perang Gaza Berakhir
Demo Terbesar Bela Palestina...
Demo Terbesar Bela Palestina Pecah di Belanda, Massa Merahkan Jalan Den Haag
Momen Nakba, Eropa Bersatu...
Momen Nakba, Eropa Bersatu Kecam Operasi Militer Israel di Gaza