floating-10 Orang Sekeluarga,...
10 Orang Sekeluarga, Termasuk 7 Anak, Tewas Dibom Israel di Gaza
10 Orang Sekeluarga,...
10 Orang Sekeluarga, Termasuk 7 Anak, Tewas Dibom Israel di Gaza
Sabtu, 12 April 2025 - 10:55 WIB
GAZA - Sebanyak 10 orang dari satu keluarga telah tewas akibat serangan udara militer Zionis Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada Jumat pagi. Dari 10 orang yang tewas dibom, tujuh di antaranya anak-anak.

Mereka semua adalah anggota keluarga Al-Farra di lingkungan Al-Mahta, pusat kota Khan Younis.

Menurut Pertahanan Sipil Gaza, jenazah para korban telah dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis setelah rumah keluarga Al-Farra menjadi sasaran pengeboman Zionis Israel.

Baca Juga: Ini Ibtihal Aboussad, Insinyur AI yang Dipecat Microsoft karena Lantang Menentang Genosida Gaza oleh Israel

Sementara itu, sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel di daerah Al-Mawasi, sebelah barat Rafah, di Gaza selatan. Pesawat tempur Israel juga melancarkan serangan udara di daerah Qizan al-Najjar, sebelah selatan Khan Yunis.

Seorang anak tewas dan lainnya terluka ketika pasukan Israel mengebom sebuah rumah di Jabaliya al-Balad, di Gaza utara, menurut laporan Al Jazeera, Sabtu (12/4/2025).

Sementara itu, pengeboman dan penembakan artileri Israel terus berlanjut di bagian utara Rafah.

Tentara Israel telah mengeluarkan peringatan bagi penduduk di beberapa lingkungan Kota Gaza—Zaytoun, Shejaiya, dan Tuffah—yang mendesak mereka untuk mengungsi dari rumah mereka sebelum serangan yang direncanakan.

Seorang juru bicara militer Israel mengunggah di X bahwa militer telah mengeluarkan "peringatan mendesak dan serius" kepada penduduk Shejaiya, Al-Jadida, Al-Turkman, Tasbe'at Infud, Al-Zeitoun Al-Sharqi, Al-Nour, dan Al-Tuffah.

Ia menyatakan bahwa pasukan Israel beroperasi "dengan kekuatan ekstrem" di area tersebut dan menginstruksikan warga sipil untuk pindah ke tempat perlindungan yang telah ditentukan di bagian barat Kota Gaza—meskipun saat ini tidak ada tempat perlindungan seperti itu.

Pada saat yang sama, pasukan Israel terus menutup semua penyeberangan ke Gaza, memutus akses ke makanan dan pasokan penting.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di wilayah Palestina yang diduduki memperingatkan bahwa pembatasan bantuan yang sedang berlangsung dapat memperburuk kekurangan gizi dan meningkatkan angka kematian anak.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa 60.000 anak kini berisiko mengalami komplikasi kesehatan yang parah akibat kekurangan gizi.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengonfirmasi bahwa Israel memblokir 75% misi kemanusiaan PBB untuk memasuki Gaza.

Berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, dia mengatakan blokade total yang diberlakukan sejak 2 Maret telah menghentikan pengiriman semua makanan dan pasokan medis.

Tedros menekankan bahwa blokade tersebut memaksa keluarga-keluarga di Gaza mengalami kelaparan ekstrem, merampas air bersih, tempat tinggal, dan layanan kesehatan, serta secara signifikan meningkatkan risiko penyakit dan kematian.

Kekerasan Israel yang kembali terjadi pada 18 Maret telah melanggar gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari. Aksi militer terbaru telah menewaskan ratusan warga Palestina dan melukai lebih banyak lagi, terutama warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

Meskipun pelanggaran tersebut telah dikutuk oleh banyak negara dan kelompok hak asasi manusia, Amerika Serikat tetap mendukung Israel, dengan menegaskan bahwa operasi militer tersebut dilakukan dengan sepengetahuan dan persetujuan sebelumnya dari Washington.

Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 50.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan Gaza dalam kondisi hancur.

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menuduh mereka melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas tindakannya di daerah kantong yang terkepung tersebut.
(mas)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi