floating-Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
Jum'at, 18 April 2025 - 13:13 WIB
JAKARTA - Indonesia bakal meningkatkan pasar ekspor ke wilayah Eropa dan juga Australia sebagai respons dari kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Perluasan pasar ekspor itu perlu untuk meminimalkan dampak kebijakan perdagangan AS tersebut.

"Terkait dengan pasar ekspor, ekspor kita itu 10% ke Amerika, sehingga tentu kita perlu bicara dengan mitra lain, salah satunya kita bisa meningkatkan ke EU (Uni Eropa). Kita akan segerakan supaya IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) itu bisa diselesaikan," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Jumat (18/4/2025).

Baca Juga: AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif

Menko Airlangga mengatakan, untuk perluasan pasar ekspor ke Australia, pihaknya telah berdiskusi langsung dengan menteri perdagangan Australia. Pemerintah Australia menurutnya telah menyanggupi kerja sama tersebut. "Kemarin kita dengan Eurasia juga kita punya target sampai dengan bulan Juni. Dan kemarin dalam pembicaraan dengan menteri perdagangan Australia, mereka juga menyanggupi untuk menyerap produk Indonesia lebih besar," tuturnya.

Menko Airlangga juga menyampaikan dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga mendorong agar aksesi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) ditingkatkan. Dengan aksesi CPTPP, pasar Meksiko, Inggris dan beberapa negara lainnya di Amerika Latin menurutnya akan terbuka.

Baca Juga: Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS

"Jadi tentu kita akan memitigasi penurunan ekspor ke Amerika akibat tarif yang lebih tinggi. Namun Indonesia optimis, perundingan 60 hari (dengan AS) bisa mencapai nilai yang positif," tandasnya.

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara langsung dari Washington DC dan didampingi oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono serta Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Airlangga menyampaikan bahwa AS dan Indonesia telah sepakat untuk menyelesaikan perundingan dalam waktu 60 hari.

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa format dan ruang lingkup (scoping) perjanjian yang akan dibahas juga telah disepakati. Hal ini mencakup kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan di sektor mineral penting, serta terkait dengan keandalan koridor rantai pasok yang memiliki ketahanan tinggi.
(fjo)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Jegal Dominasi China,...
Jegal Dominasi China, Segini Harta Karun Tanah Jarang Milik Negara Tetangga RI
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%
Jeda Perang Tarif AS-China,...
Jeda Perang Tarif AS-China, 3 Miliarder Dunia Ini Panen Untung Ratusan Triliun
Setelah AS-China Berdamai,...
Setelah AS-China Berdamai, Siapa yang Akan Jadi Korban Tarif Berikutnya?
Australia Incar Wisatawan...
Australia Incar Wisatawan Muslim Indonesia Lewat Cheria Holiday