JAKARTA - As Sudais atau Abdul Rahman bin Abdul Aziz As Sudais adalah Imam Masjidilharam yang terkenal, terutama di kalangan umat Muslim dunia. Belum lama ini namanya sempat mencuat lantaran sempat membuat pernyataan kontroversial terkait Gaza.
Sebagai imam besar Masjidilharam di Makkah, peran As Sudais bukan hanya sebagai pemimpin salat, tetapi juga sebagai panutan spiritual bagi banyak orang.
Meski begitu, belum banyak yang tahu bahwa di balik sosoknya yang kharismatik, terdapat berbagai fakta menarik yang menyelimutinya. Berikut tujuh fakta menarik As Sudais sebagai imam Masjidilharam.
Baca Juga: Profil Sheikh As Sudais, Ulama Arab Saudi yang Larang Masyarakat Bicarakan Gaza 7 Fakta Imam Masjidilharam As Sudais
1. Pernyataannya Kontroversial soal Gaza
Sheikh As Sudais baru-baru ini viral karena menyarankan masyarakat tidak membicarakan politik Gaza, menyatakan itu urusan pemerintah. Pernyataan ini menuai pro-kontra di media sosial, terutama karena Arab Saudi dianggap kurang mengambil sikap tegas terhadap konflik tersebut.
Sebelumnya, dia juga pernah melarang pengibaran bendera Palestina di Masjidilharam, dengan alasan tempat suci harus bebas dari simbol politik. Sikap ini membuatnya sering dikritik, meski sebenarnya dia dikenal konsisten mendukung rakyat Palestina dalam berbagai kesempatan.
2. Qari dengan Suara Merdu yang Mendunia
Sheikh As Sudais dikenal sebagai salah satu qari (pembaca Al-Qur'an) terbaik di dunia. Suaranya yang khas dan penuh penghayatan membuat bacaan Al-Qur'an-nya banyak dicari dan didengarkan jutaan muslim di seluruh dunia.
Bahkan, rekaman tilawahnya sering diputar di masjid-masjid dan acara keislaman global. Kemampuannya menghafal Al-Qur'an sejak usia 12 tahun menjadi salah satu faktor yang membuat bacaannya begitu memukau.
3. Menjadi Imam Masjidilharam di Usia Muda
Pada usia 22 tahun, Sheikh As Sudais sudah diangkat sebagai imam Masjidilharam (1984), posisi yang sangat prestisius dalam dunia Islam. Dia sering memimpin salat Tarawih dan Qiyamul Lail, berpasangan dengan Sheikh Saud Al Shuraim.
Pengangkatannya di usia muda menunjukkan keilmuannya yang mendalam dan kualitas bacaannya yang luar biasa. Hingga kini, dia tetap menjadi salah satu imam utama di Masjidilharam.
4. Riwayat Pendidikan
Sheikh As Sudais menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Al-Muthana bin Harith, lalu melanjutkan ke Lembaga Ilmiah Riyadh dan lulus dengan predikat istimewa (1979). Gelar sarjana Syariah dia dapatkan dari Universitas Riyadh (1983).
Dia kemudian meraih gelar magister di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud (1987) dan doktor dari Universitas Umm al-Qura (1995). Latar belakang pendidikannya yang kuat membuatnya dihormati sebagai ulama yang mumpuni.
5. Pernah Jadi Tokoh Islam Tahun 2005
Pada 2005, Sheikh As Sudais dianugerahi gelar "Tokoh Islam Tahun Ini" oleh Dubai International Holy Quran Award. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya dalam menyebarkan Islam yang moderat dan damai.
Dia juga aktif dalam dakwah internasional, sering diundang untuk memberikan ceramah di berbagai negara. Pandangannya yang seimbang membuatnya diterima baik di kalangan muslim dunia.
6. Presiden Umum Urusan Dua Masjid Suci
Sejak 2011, Sheikh As Sudais menjabat sebagai Presiden Umum Urusan Dua Masjid Suci (Masjidilharam dan Masjid Nabawi) dengan pangkat setara menteri. Posisi ini membuatnya bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dua masjid paling suci dalam Islam.
Di bawah kepemimpinannya, banyak pembangunan dan modernisasi dilakukan, termasuk perluasan Masjidilharam untuk menampung jutaan jamaah haji setiap tahun.
7. Dukungannya pada Palestina
Meski beberapa pernyataannya dianggap kontroversial, Sheikh As Sudais sebenarnya kerap menyuarakan dukungan untuk Palestina. Dia pernah mengutuk keras serangan Israel dan mendoakan kemenangan bagi rakyat Gaza.
Dalam berbagai khutbahnya, dia menekankan pentingnya persatuan umat Islam dan membantu saudara-saudara yang tertindas, termasuk di Palestina. Hal ini menunjukkan bahwa sikapnya lebih kompleks daripada yang sering diberitakan.
(mas)