floating-Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Jum'at, 25 April 2025 - 15:02 WIB
JAKARTA - Langit Indo-Pasifik semakin dipenuhi ketegangan, bukan oleh perang terbuka, melainkan oleh bayang-bayang kekuatan dua raksasa militer dunia: Amerika Serikat (AS) dan China.

Di balik latihan militer besar-besaran, unjuk kekuatan kapal induk, dan uji coba rudal hipersonik, tersembunyi kompetisi strategis yang akan menentukan arah geopolitik abad ke-21.

Siapa yang lebih unggul? Siapa yang lebih siap menghadapi konflik terbuka jika diplomasi gagal?

Baca Juga: Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagia Bumi dan Langit?

Amerika Serikat masih memegang mahkota sebagai kekuatan militer paling dominan, tetapi China—dengan kecepatan dan tekadnya—mendekat dengan langkah besar.

Dengan anggaran ratusan miliar dolar, teknologi yang makin mendekati Barat, dan kekuatan manusia yang masif, Beijing kini tak lagi hanya “pengekor,” tetapi penantang utama dominasi Washington.

Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China Tahun 2025



Anggaran Pertahanan

♦Amerika Serikat: Mengalokasikan sekitar USD968 miliar, setara dengan 3,4% dari PDB, menjadikannya negara dengan anggaran militer terbesar di dunia.

♦China: Meningkatkan anggaran pertahanannya sebesar 7,2% menjadi sekitar USD245 miliar, atau sekitar 1,5% dari PDB, untuk mendukung modernisasi militer dan ekspansi regional.

Personel Militer

♦Amerika Serikat: Memiliki sekitar 1,4 juta personel aktif dan 850.000 personel cadangan.

♦China: Memiliki lebih dari 2 juta personel aktif, menjadikannya militer terbesar di dunia dalam hal jumlah peronel.

Kekuatan Darat

♦Amerika Serikat: Memiliki Main Battle Tanks (MBT): 2.500 (M1 Abrams), Armored Fighting Vehicles (AFV): 39.000 (termasuk Humvee, Bradley IFV), Howitzer dan Artillery (self-propelled dan towed) 3.500 unit, dan MLRS: 1.400 (termasuk HIMARS).

♦China: Memiliki Main Battle Tanks (MBT): 5.250 (termasuk Type 96, Type 99, dan kini Type 15 untuk medan berat),Armored Fighting Vehicles (AFV): 35.000, Artillery (self-propelled & towed): 7.000, dan MLRS: 3.000 (termasuk sistem jarak jauh PHL-03 dan PCL-191 yang mendekati HIMARS dalam efektivitas)

Kekuatan Udara

♦Amerika Serikat: Mengoperasikan sekitar 13.000 pesawat militer, termasuk pesawat tempur, pengebom, dan pesawat pendukung lannya.

♦China: Memiliki sekitar 4.630 pesawat militer, termasuk pesawat tempur generasi terbaru seperti J-20 dan J-35.

Kekuatan Laut

♦Amerika Serikat: Memiliki sekitar 292 kapal perang, termasuk 11 kapal induk dan sejumlah kapal perusak serta kapal selam nuklir.

♦China: Mengoperasikan sekitar 370 kapal perang, menjadikannya Angkatan Laut terbesar di dunia dalam hal jumlah kapal.

Kekuatan Senjata Nuklir

♦Amerika Serikat: memiliki sekitar 5.244 hulu ledak nuklir total dengan sekitar 1.770 di antaranya dikerahkan melalui rudal balistik antar-benua (ICBM), kapal selam nuklir (SSBN), dan pesawat pengebom strategis.

AS memiliki triad nuklir penuh (ICBM, SLBM, dan pesawat pengebom), didukung sistem komando dan kendali modern serta aliansi NATO.

AS mempertahankan postur pencegahan nuklir aktif, termasuk kemungkinan first strike (serangan awal) dalam kondisi ekstrem.

♦China: memiliki sekitar 500 hulu ledak nuklir, namun diperkirakan akan meningkat menjadi 700–1.000 dalam beberapa tahun ke depan (menurut proyeksi Departemen Pertahanan AS).

Sebagian besar kekuatan nuklir China masih berbasis darat dan laut, namun sedang berkembang ke arah triad strategis.

China secara resmi menganut doktrin "No First Use", meskipun pengembangan silo baru dan misil hipersonik menunjukkan perubahan strategi ke arah postur pencegahan yang lebih ofensif.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa meskipun Amerika Serikat masih unggul dalam hal anggaran dan teknologi militer, China terus mengejar ketertinggalannya dengan cepat melalui modernisasi dan ekspansi kekuatan militer.

Ketegangan antara kedua negara ini diperkirakan akan terus berlanjut, terutama di kawasan Indo-Pasifik.
(mas)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Setelah AS-China Berdamai,...
Setelah AS-China Berdamai, Siapa yang Akan Jadi Korban Tarif Berikutnya?
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Toyota Siap Akuisisi...
Toyota Siap Akuisisi Neta untuk Memperkuat Pasar China
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Australia Kirim Kapal...
Australia Kirim Kapal Perang untuk Misi yang Targetkan Korea Utara