VATIKAN - Jenazah
Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) besok.
Vatikan telah meluncurkan rencana keamanan besar-besaran ketika para bangsawan, presiden, dan ratusan ribu umat Katolik menuju Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.
Para kardinal telah mulai berdatangan dari seluruh dunia untuk upacara dan konklaf—proses pemungutan suara rahasia untuk memilih paus baru.
Jenazah paus asal Argentina itu sementara disemayamkan di Basilika Santo Petrus, menarik perhatian puluhan ribu pelayat.
"Kami telah waspada sejak Senin, kata kata seorang anggota Garda Swiss, ketika Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun meninggal.
Baca Juga: Para Kardinal Bertemu Tetapkan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus dan Bahas Pemilihan Paus Baru Garda Swiss adalah tentara yang bertanggung jawab atas keamanan Paus, yang terkenal dengan seragam bergaris-garis warna-warni mereka.
"Dan beberapa hari ke depan akan sangat sulit," kata personel tersebut, yang ingin tetap anonim, kepada
AFP.
Turis yang sudah dihadapkan dengan banyak lokasi konstruksi di Ibu Kota Italia, Roma, dan transportasi umum yang buruk kini mendapati diri mereka berada di pusat karantina yang akan berlangsung selama beberapa minggu.
Jet tempur bersiaga dan unit sniper polisi khusus dikerahkan di atap gedung-gedung di sepanjang Via della Conciliazione, jalan besar yang mengarah ke Lapangan Santo Petrus.
Zona larangan terbang 24 jam di atas Roma sudah diberlakukan.
Daftar tamu VIP politik untuk pemakaman tersebut meliputi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Argentina Javier Milei.
Raja Belgia dan Spanyol akan hadir, begitu pula Pangeran William dari Inggris.
Secara keseluruhan, diperkirakan ada 150 hingga 170 delegasi— dan semuanya akan membutuhkan pengawalan polisi.
Kontrol yang Sangat Ketat
Untuk pemakaman Yohanes Paulus II pada bulan April 2005, lebih dari 10.000 petugas penegak hukum dikerahkan di Kota Abadi, yang menampung sekitar 200 delegasi.
Saat jenazah Paus Fransiskus disemayamkan, polisi Italia mendirikan pos pemeriksaan di sekitar Vatikan.
"Seluruh area St Peter, dan bukan hanya itu, akan dikenakan kontrol yang sangat ketat," demikian peringatan Prefek Roma Lamberto Giannini.
Helikopter polisi terbang tanpa henti di atas pusat bersejarah Roma dan jalan menuju Vatikan.
Para peziarah yang memasuki St Peter harus melalui pemeriksaan keamanan ala bandara, meletakkan barang-barang mereka di pemindai sinar-X sementara polisi melakukan pemeriksaan acak terhadap tas ransel di area tersebut.
Seorang petugas mengatakan kepada
AFP, "Beberapa ratus petugas polisi bertugas di sekitar lokasi."
Badan Perlindungan Sipil Italia mengerahkan antara 2.000 dan 2.500 relawan untuk mengawasi umat beriman yang memasuki Lapangan St Peter untuk memberikan penghormatan terakhir atau menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.
Sekitar 500 dokter dan perawat dari perlindungan sipil dan layanan kesehatan regional akan hadir, dengan ambulans yang siap sedia, kata juru bicara lembaga tersebut Pierfrancesco Demilito kepada
AFP.
"Tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak orang yang akan hadir pada hari pemakaman, karena banyak umat beriman yang bisa datang dan pergi, tetapi sedikitnya beberapa ratus ribu diperkirakan akan hadir," katanya.
Pihaknya siap untuk menambah jumlah relawan jika diperlukan.
Pemakaman Paus Benediktus XVI pada tahun 2023 menarik sekitar 200.000 orang tetapi ini adalah tahun Katolik yang istimewa— tahun Yubelium yang suci—jadi setidaknya 250.000 umat beriman diperkirakan akan hadir untuk Paus Fransiskus.
(mas)