JAKARTA - Ekonom Maybank Investment Banking Group, Brian Lee Shun Rong menilai masih terdapat ruang penurunan
suku bunga acuan ‘
BI Rate ’ sebesar 50 basis poin hingga akhir 2025. Kendati Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur pada Rabu (23/4) masih mempertahankan suku bunga di level 5,75%, sinyal pelonggaran kebijakan moneter dinilai semakin kuat.
“Kami mempertahankan proyeksi kami bahwa BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps tahun ini, menjadi 5,25 persen pada akhir tahun 2025,” kata Brian dalam risetnya.
Menurut Maybank, tekanan dolar terhadap rupiah masih cukup besar, dengan depresiasi 4,38% sejak awal tahun, menjadikannya mata uang dengan kinerja terburuk di antara negara ASEAN. Maybank Research mengungkap, pelonggaran kebijakan moneter sebesar 50 basis poin menjadi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global, termasuk tarif dagang.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI Pemangkasan suku bunga disebut ideal dilakukan pada kuartal kedua 2025, dengan syarat nilai tukar rupiah bisa stabil jauh di bawah Rp17.000 per dolar AS. “Kami yakin bahwa BI lebih suka melakukan pemangkasan suku bunga 25bps berikutnya dalam kuartal kedua, jika USD/IDR dapat stabil jauh di bawah angka Rp17.000 dan mendekati Rp16.500,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia memastikan pihaknya fokus menjaga stabilitas
nilai tukar rupiah melalui strategi triple intervention di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pasar sekunder obligasi pemerintah.
Di sisi lain, BI memastikan cadangan devisa (cadev) nasional tetap kuat. Hingga Maret 2025, posisi cadev Indonesia tercatat mencapai rekor USD157,1 miliar, meningkat 1,7% dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Menguat Tipis, Rupiah Ditutup ke Rp16.833 per Dolar AS Sore Ini “Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan BI-Rate dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar Rupiah,” kata Perry dalam RDG di Jakarta, Rabu (23/4).
(akr)