floating-Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Minggu, 27 April 2025 - 06:39 WIB
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) telah meluncurkan kapal perang baru yang diklaimnya sebagai kapal perusak yang dipersenjatai dengan senjata paling kuat.

Media pemerintah setempat, Korean Central News Agency (KCNA), pada Sabtu melaporkan bahwa upacara peluncuran kapal perang itu dihadiri pemimpin Korut Kim Jong-un.

Laporan itu muncul sekitar sebulan setelah Kim Jong-un memantau uji coba pesawat nirawak (drone) bunuh diri dan drone mata-mata baru yang dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI), yang menambah kekhawatiran Barat atas kerja sama militer Korea Utara yang semakin erat dengan Rusia.

Baca Juga: AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-1B ke Semenanjung Korea, Korut Sebut Gertakan Sembrono

Menurut menurut laporan KCNA, kapal perang itu, yang diberi nama "Choe Hyon" berdasarkan nama pejuang anti-Jepang yang telah gugur, adalah kapal kelas perusak seberat 5.000 ton yang dibangun selama lebih dari setahun.

Mengingat ukurannya, para pakar yakin kapal itu dapat membawa rudal kapal-ke-permukaan dan kapal-ke-udara, dengan media spesialis NK News melaporkan bahwa kapal itu "kemungkinan akan dilengkapi dengan rudal nuklir taktis jarak pendek".

"Angkatan Laut Korea Utara sekarang dapat berfungsi sebagai layanan inti untuk pertahanan nasional dan komponen pencegah perang nuklir," kata Kim Jong-un, menurut KCNA, seraya menambahkan bahwa kapal itu akan mulai beroperasi awal tahun depan.

Kim Jong-un juga menuduh Washington melakukan latihan perang agresif yang mensimulasikan serangan nuklir terhadap Korea Utara melalui operasi militer gabungan dengan Korea Selatan.

Laporan KCNA menyebutkan, pada upacara peluncuran kapal perang Choe Hyon, yang diadakan di Galangan Kapal Nampho di pantai barat negara itu pada hari Jumat, kapal perang itu menerima kehormatan untuk pertama kali ditinjau oleh Kim Jong-un.

Korut Negara Bersenjata Nuklir



Gambar yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan Kim Jong-un, ditemani oleh putrinya Ju Ae, disambut dengan antusias oleh personel Angkatan Laut berseragam putih di depan kapal perang baru itu, dengan konfeti warna-warni yang tersebar di tanah.

Ju Ae, yang dianggap oleh banyak pakar sebagai calon penerus Kim Jong-un, juga difoto berbisik kepada ayahnya yang mengenakan setelan jas hitam formal di depan kapal.

Kim Jong-un memeriksa sebuah proyek pada bulan Maret untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, menegaskan bahwa meningkatkan Angkatan Laut secara "radikal" adalah bagian penting dari strategi pertahanan Pyongyang.

Saat itu, Kim Jong-un menyerukan modernisasi Angkatan Laut permukaan dan bawah laut negara itu, termasuk pengembangan kapal perang.

Washington, sekutu keamanan utama Seoul, dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan latihan militer gabungan dan meningkatkan kehadiran aset strategis Amerika Serikat, seperti kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir, di sekitar Semenanjung Korea untuk menghalau Korea Utara.

Pyongyang telah berulang kali menyatakan dirinya sebagai negara bersenjata nuklir yang statusnya "tidak dapat diubah" dan secara rutin mengecam latihan gabungan AS-Korea Selatan sebagai latihan untuk invasi.

Presiden AS Donald Trump, yang bertemu Kim Jong-un tiga kali selama pemerintahan pertamanya, mengatakan bulan ini bahwa dia berkomunikasi dengan Kim Jong-un dan bermaksud untuk "melakukan sesuatu pada suatu saat", menurut laporan kantor berita Yonhap di Seoul.

Pertemuan puncak antara keduanya di Hanoi gagal pada tahun 2019 karena pembicaraan tentang keringanan sanksi dan apa yang bersedia diberikan Pyongyang sebagai imbalannya.

"Peluncuran kapal tersebut tampaknya berisi maksud untuk menegaskan kembali posisi bahwa Kim Jong-un tidak mungkin menghentikan program nuklir," kata Yang Moo-jin, presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul, kepada AFP, yang dilansir Minggu (27/4/2025).

"Kim Jong-un juga tampaknya memberikan prasyarat bagi kemungkinan negosiasi Korea Utara-AS di masa mendatang," imbuh Yang.
(mas)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
AS-China Sepakat Turunkan...
AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor, Ini 5 Poin Pentingnya
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
AS dan China Sepakat...
AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari