floating-Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
Minggu, 27 April 2025 - 21:48 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Subholding Upstream Regional Jawa terus memperkuat program pemberdayaan perempuan, terutama di kalangan ibu rumah tangga di wilayah pesisir. Upaya ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan sekaligus mengatasi persoalan kesehatan masyarakat seperti stunting.

Manager Communication, Relations & CID Regional Jawa, Pinto Budi Bowo Laksono, mengatakan pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan.

"Keberhasilan perusahaan harus sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen menjalankan program pemberdayaan secara berkelanjutan," ujar Pinto dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4/2025).

Baca Juga: PHE OSES Kembangkan Inovasi Perawatan Sumur, Rasio Ketepatan hingga 100%

Melalui pendekatan berbasis komunitas, program-program yang dijalankan PHE tak hanya memberikan dampak ekonomi tetapi juga menumbuhkan ekosistem sosial yang memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan di lingkungannya masing-masing.

Salah satu program yang dijalankan adalah Seribu Asa, yang difokuskan di Kepulauan Seribu melalui kerja sama dengan PHE OSES. Program ini menyasar balita dengan masalah gizi serta ibu hamil yang mengalami anemia dan kekurangan energi kronis. Di Pulau Kelapa, kegiatan ini dipimpin oleh Mardiana, Ketua Posyandu sekaligus kader PKK yang telah aktif sejak 2004.

Bersama Tim Dahsat, kelompok kerja lintas profesi yang terdiri dari kader PKK, Posyandu, ahli gizi, serta perwakilan dinas terkait, Mardiana menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak yang pertumbuhannya belum optimal.

Hasil program ini menunjukkan perkembangan positif. Sejak 2023, sebanyak 62 persen dari 36 balita yang mengikuti Program Makanan Utama (PMU) di Pulau Kelapa berhasil keluar dari kategori stunting.

Sebanyak 13 anak juga menunjukkan peningkatan tinggi badan antara 0,5 hingga 3 sentimeter. Selain itu, kondisi kesehatan ibu hamil penerima manfaat juga mengalami perbaikan.

"Pendampingan ini bukan hanya soal bantuan finansial, tetapi juga soal bagaimana kami bisa mandiri dan mengembangkan keterampilan untuk masa depan keluarga," kata Mardiana.

Baca Juga: Gandeng Korsel, PHE ONWJ Kembangkan Teknologi Penangkapan Karbon

Cerita serupa juga hadir dari pesisir Subang, Jawa Barat. Eka Mustika, seorang ibu rumah tangga dari Cilamaya, merintis usaha pengolahan ikan tengkek, jenis ikan yang dulunya kurang diminati menjadi berbagai produk olahan bernilai ekonomi.

Melalui kelompok UMKM Greenthink yang dibentuk PHE ONWJ, Eka mendapatkan pelatihan, bantuan legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), hingga sertifikasi halal.

Produk olahan ikan tengkek yang dikembangkannya kini dipasarkan hingga ke Jabodetabek, Bali, Jambi, bahkan Singapura, dengan omzet mencapai Rp100 juta per bulan. Kehadiran Mustika Food turut membuka peluang kerja bagi perempuan lain di komunitasnya. Eka merekrut empat istri nelayan untuk membantu produksi serta memberikan pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan rumah tangga.

"Pemberdayaan perempuan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal membangun rasa percaya diri dan kemandirian dalam mengambil keputusan," ujar Eka.
(nng)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Dukung Kemandirian Energi...
Dukung Kemandirian Energi Bersih, Subholding Upstream Pertamina Sepakati 10 Perjanjian Jual Beli Gas
Perang Berkecamuk, Ini...
Perang Berkecamuk, Ini Dukungan Besar China untuk Ekonomi Pakistan
Inspiratif! Desa BRILiaN...
Inspiratif! Desa BRILiaN di Lereng Gunung Merapi yang Sukses Kembangkan Pariwisata Alam
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Sukses Terbitkan Global Bond Senilai USD1 Miliar
Diterpa Perang, IMF...
Diterpa Perang, IMF Prediksi Ekonomi Pakistan Tetap Tangguh dan Pendapatan Naik Rp1.138 Triliun