JAKARTA - Insiden ledakan di pelabuhan
Iran pekan lalu telah menyita perhatian dunia internasional. Sebab, peristiwa tersebut telah memakan puluhan korban jiwa dan memicu kebakaran besar.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat melanda pelabuhan komersial terbesar di Iran, Shahid Rajaei, Sabtu (26/4/2025).
Ledakan tersebut telah menyebabkan gangguan parah, sehingga fasilitas pelabuhan dan sekitarnya lumpuh untuk sementara waktu.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei Ledakan besar yang melanda salah satu pelabuhan strategis Iran itu telah memicu spekulasi dan ketegangan internasional.
Insiden tersebut terjadi di tengah situasi geopolitik yang sudah memanas, terutama terkait konflik Israel-Iran.
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran
1. Menewaskan 40 Orang dan Melukai Ribuan Lainnya
Pelabuhan Shahid Rajaei merupakan pelabuhan kontainer terbesar di Iran yang lokasinya terletak di Bandar Abbas, dekat Selat Hormuz.
Mengutip dari
Reuters, jumlah korban jiwa sementara yang diketahui dari insiden tersebut mencapai 40 orang. Selain itu, ada juga sekitar 1.242 orang lainnya yang terluka.
Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei begitu dahsyat sehingga memicu kebakaran hebat yang memakan waktu berjam-jam untuk dipadamkan. Kebakaran tersebut memunculkan asap hitam pekat yang membubung ke udara.
2. Diduga Dipicu Bahan Kimia Berbahaya
Penyebab pasti dari ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei masih dalam penyelidikan.
Namun, laporan awal menunjukkan bahwa insiden ini kemungkinan besar dipicu oleh bahan kimia berbahaya yang disimpan di pelabuhan.
Beberapa sumber yang dikutip media Barat menyebutkan bahwa bahan kimia tersebut diduga terkait dengan bahan bakar rudal. Akan tetapi, pihak berwenang Iran segera menyangkal adanya impor bahan bakar rudal melalui pelabuhan tersebut.
Sebaliknya, pemerintah Iran menyatakan bahwa ledakan mungkin disebabkan oleh kecelakaan teknis di gudang bahan kimia. Saat ditanya mengenai keterlibatan pihak asing, pihak Teheran masih enggan buka suara.
3. Dampak Ledakan
Selain menelan banyak korban jiwa, ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei juga mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur pelabuhan, kantor administrasi, dan fasilitas penyimpanan.
Pemerintah Iran belum memberikan angka pasti mengenai kerugian ekonomi, tetapi media lokal memperingatkan bahwa angkanya kemungkinan akan sangat besar.
Di luar pelabuhan, dampaknya juga sudah terasa. Misalnya, kota Bandar Abbas yang menutup semua sekolah dan kantor pemerintah karena asap tebal hingga polusi udara di sekitar wilayah terdampak ledakan.
Kemudian, ledakan ini juga memunculkan beragam spekulasi mengenai keterlibatan pihak asing. Terlebih, ledakan itu terjadi saat delegasi Iran dan Amerika Serikat mengadakan perundingan nuklir tidak langsung di Oman, serta di tengah ketegangan regional yang sedang berlangsung antara Teheran dan Israel.
Pada 2020,
Washington Post melaporkan bahwa Israel pernah melancarkan serangan siber yang menargetkan Pelabuhan Shahid Rajaei dan menyebabkan gangguan signifikan pada pengiriman.
Beberapa analis Iran juga telah menunjukkan kemungkinan sabotase kali ini, meski belum ada bukti yang dipublikasikan.
Itulah beberapa fakta mengenai insiden ledakan di pelabuhan Iran baru-baru ini yang menyita perhatian dunia internasional.
(mas)