TEL AVIV - Sebuah
jet tempur F/A-18E Super Hornet milik Angkatan Laut
Amerika Serikat (AS) telah jatuh tenggelam ke Laut Merah setelah tergelincir dari
kapal induk USS Harry S Truman pada hari Senin.
Insiden itu terjadi saat kapal induk bertenaga nuklir tersebut sedang melakukan manuver mengelak sebagai respons terhadap serangan rudal dan
drone kelompok
Houthi Yaman. Seorang pejabat AS mengatakan kepada
The War Zone, Selasa (29/4/2025), bahwa traktor penarik yang tengah menggerakkan pesawat F/A-18 saat itu juga jatuh ke sisi kapal dalam insiden tersebut, yang untungnya hanya satu pelaut yang mengalami luka ringan.
Baca Juga: Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah Mengutip seorang pejabat AS, jurnalis Natasha Bertrand dari
CNN adalah orang pertama yang melaporkan bahwa USS Harry S Truman yang berbelok tajam sebagai respons terhadap serangan kelompok Houthi.
Jurnalis Konstantin Toropin dari
Military.com juga melaporkan detail insiden itu, yang juga mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Kapal induk Angkatan Laut seperti USS Harry S Truman mampu melakukan belokan yang sangat tajam dan berkecepatan tinggi untuk kapal seukurannya, termasuk taktik mengelak.
Kantor Kepala Informasi Angkatan Laut (CHINFO), kantor urusan publik tertinggi Angkatan Laut AS, merilis pernyataan tentang kronologi insiden tersebut, tapi tidak menyebutkan perihal ancaman serangan Houthi. Berikut pernyataan lengkapnya:
“
USS Harry S. Truman (CVN 75) kehilangan sebuah F/A-18E Super Hornet yang ditugaskan ke Strike Fighter Squadron (VFA) 136 dan sebuah traktor penarik saat kapal induk tersebut beroperasi di Laut Merah, 28 April. Semua personel telah diketahui keberadaannya, dengan seorang Pelaut mengalami cedera ringan.
F/A-18E sedang ditarik secara aktif di hanggar ketika kru yang bergerak kehilangan kendali atas pesawat tersebut. Pesawat dan traktor penarik tersebut jatuh ke laut.
Pelaut yang menarik pesawat tersebut segera mengambil tindakan untuk menjauh dari pesawat tersebut sebelum jatuh ke laut. Investigasi sedang dilakukan.
Grup Serang Kapal Induk Harry S. Truman dan sayap udara yang diterjunkan tetap mampu menjalankan misi sepenuhnya.
Grup serang tersebut terdiri dari kapal induk Harry S. Truman, sembilan skuadron dari Sayap Udara Kapal Induk 1, tiga kapal perusak berpeluru kendali dari Skuadron Perusak 28, dan kapal penjelajah kelas Ticonderoga USS Gettysburg (CG 64)."
Tidak diketahui apakah ada senjata atau perlengkapan lain yang dimuat di pesawat yang tenggelam di Laut Merah tersebut.
Tidak diketahui juga apakah Angkatan Laut sudah berencana untuk mencoba menyelamatkan jet tempur itu.
Menurut Angkatan Laut AS, satu unit jet tempur F/A-18 Super Hornet harganya USD60 juta atau lebih dari Rp1 triliun.
(mas)