HONG KONG - Di tengah hiruk pikuk revolusi otomotif, inovasi mencengangkan lahir dari rahim produsen mobil listrik visioner asal China, Xpeng.
Bukan lagi sekadar kendaraan roda empat yang membelah aspal, Xpeng melalui anak perusahaannya, Xpeng AeroHT, dengan gagah berani menantang gravitasi, bersiap meluncurkan mahakarya teknologi yang selama ini hanya menghiasi halaman-halaman fiksi ilmiah: mobil terbang revolusioner yang siap mengangkasa pada 2026!
Sorotan utama tertuju pada prototipe memukau yang diberi nama Land Aircraft Carrier, sebuah kendaraan hibrida darat-udara yang memadukan keunggulan mobilitas di dua alam dalam satu kesatuan yang futuristik.
Wang Tan, Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT, dengan nada penuh keyakinan menyampaikan kabar gembira ini dalam acara Xpeng Global Experience Day di Hong Kong, "Di China, kami sekarang memulai pra-penjualan. Pengiriman perdana kepada konsumen akan dilakukan pada tahun 2026."
Land Aircraft Carrier: Simbiosis Sempurna antara Mobil Induk dan Drone
Konsep modular yang diusung Land Aircraft Carrier benar-benar revolusioner, memisahkan dirinya dari desain mobil terbang konvensional. Ia hadir sebagai dua entitas yang saling melengkapi:
1. Mothership (Mobil Induk)
Inilah fondasi mobilitas darat, sebuah kendaraan beroda enam yang kokoh dan elegan, berfungsi ganda sebagai pengangkut dan pangkalan utama bagi modul terbang. Dengan dimensi yang mengesankan (panjang sekitar 5,5 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 2 meter), Mothership tetap lincah dan mudah dikendalikan berkat fitur rear-wheel steering (kemudi roda belakang) yang inovatif dan sistem penggerak semua roda (6-wheel-drive) yang menjamin traksi optimal di berbagai medan, bahkan dengan kemampuan differential lock pada dua as roda belakang untuk menaklukkan jalur off-road.
Jantung penggeraknya adalah sistem hybrid-electric 800V dengan baterai silikon karbida dan range-extender Internal Combustion Engine (ICE), yang memungkinkannya menjelajah hingga 1.000 km (621 mil) dalam mode hibrida.
Lebih dari sekadar alat transportasi, Mothership adalah "power bank raksasa" yang mampu mengisi ulang modul terbangnya hingga enam kali, menjadikannya benar-benar sebuah "kapal induk darat".
Kabinnya yang lapang mampu menampung hingga empat penumpang, menawarkan kenyamanan dan kemewahan layaknya MPV premium Xpeng X9.
2. Modul Terbang (eVTOL)
Inilah puncak inovasi, sebuah pesawat nirawak penumpang dua kursi yang dengan anggun dapat melepaskan diri dari Mothership dan terbang secara independen, membelah angkasa dengan tenaga enam rotor yang presisi.
Jangkauan terbangnya mencapai 30-40 km (19-25 mil) dengan durasi penerbangan sekitar 35-45 menit, memungkinkan penjelajahan udara perkotaan dan pinggiran kota dengan rute yang ditentukan. Kecepatan maksimalnya mencapai 130 km/jam (80 mph), dengan batas ketinggian terbang sekitar 500 meter. Desainnya memukau dengan jendela panorama yang luas, roda pendaratan yang dapat ditarik, dan fuselage komposit serat karbon yang ringan namun kokoh.
Salah satu keajaiban rekayasa adalah sistem keluar-masuk otomatis yang memungkinkan modul terbang untuk berintegrasi dan berpisah dari Mothership dengan mulus, sebuah tarian teknologi yang memukau dan efisien.
Menguasai Angkasa dalam 180 Detik: Terbang Semudah Mengemudi?
Inilah klaim yang paling menggemparkan dan membangkitkan rasa ingin tahu: Xpeng dengan berani menyatakan bahwa mengoperasikan mobil terbang mereka semudah mengendarai mobil biasa!
Wang Tan dengan penuh percaya diri menegaskan, "Dalam tiga menit, Anda dapat mempelajari cara menerbangkannya. Kami memiliki simulator. Jika Anda ingin mencoba, Anda dapat menghubungi saya, dan saya akan membawa Anda ke simulator kami, Anda bisa belajar dulu. Ya, saya jamin dalam tiga menit Anda bisa mempelajarinya. Dan mungkin cuma butuh tiga jam untuk pandai."
Lebih lanjut, mobil terbang ini dilengkapi dengan sistem penggerak otonom, memberikan opsi bagi penggunanya untuk menikmati pemandangan dari ketinggian tanpa perlu memegang kendali secara manual.
Keselamatan di Udara: Prioritas Tanpa Kompromi
Xpeng menyadari bahwa keselamatan adalah fondasi utama dalam dunia penerbangan. Oleh karena itu, mereka telah mengimplementasikan berbagai lapisan fitur redundansi pada komponen-komponen kritikal untuk memastikan keamanan maksimal di angkasa.
Wang Tan menjelaskan dengan rinci, "Kami memiliki semua komponen terpenting untuk menyiapkan redundansi, seperti sistem kontrol penerbangan, powertrain, tegangan rendah, pemasok daya, komunikasi, sistem kontrol. Jadi ini sangat aman."
Menjelajahi Cakrawala Pasar Global: Peluang Triliunan Dolar Menanti
Visi Xpeng tidak terbatas pada pasar domestik China. Mereka memiliki ambisi global yang membentang luas, bertekad untuk memasarkan mobil terbang mereka ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia yang memiliki potensi pasar yang besar.
"Mungkin pasar pertama (yang akan meluncurkan mobil terbang) adalah China Daratan. Kemudian mungkin Timur Tengah. Dan step by step kita akan buka secara global. Jelas saya ingin memasarkannya di Indonesia, atau Korea atau Jepang, juga secara global. Saya pikir semua konsumen global menginginkan teknologi baru," ujar Wang Tan.
Harga Menggoda: Lebih Terjangkau dari Supercar?
Inilah kejutan manis yang semakin memanaskan antusiasme pasar: Xpeng membocorkan bahwa harga mobil terbang mereka di China akan berada di bawah USD300.000 atau di bawah Rp 5 miliar! Sebuah angka yang jauh lebih bersahabat dibandingkan dengan harga supercar impian yang seringkali melambung di atas Rp 10 miliar.
Prospek memiliki kendaraan yang mampu membelah jalanan dan angkasa dengan harga yang relatif terjangkau tentu saja sangat menggoda dan berpotensi mengubah lanskap mobilitas pribadi secara radikal.
Langkah berani Xpeng ini sejalan dengan tren global yang semakin mengarah pada Mobilitas Udara Perkotaan (Urban Air Mobility/UAM) sebagai solusi cerdas untuk mengatasi kemacetan kronis dan kebutuhan transportasi yang lebih efisien di era urbanisasi yang pesat.
Baca Juga: Mengenal Xpeng: Perusahaan Mobil Listrik yang Bikin Robot Humanoid, Mobil Terbang, hingga Chip AI Mobil terbang bukan lagi sekadar fantasi, melainkan sebuah keniscayaan dalam evolusi transportasi.
Potensi aplikasi mobil terbang juga merambah ke sektor pariwisata, menjanjikan pengalaman perjalanan yang unik dan pemandangan udara yang menakjubkan, membuka gerbang menuju petualangan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, tantangan regulasi penerbangan dan persaingan yang semakin ketat di industri mobil terbang juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
(dan)