TEL AVIV - Serangan rudal balistik
Houthi Yaman berhasil menghantam area Bandara Internasional Ben Gurion di deekat Tel Aviv,
Israel, pada hari Minggu. Rezim Zionis Israel marah dan mengancam akan melakukan balas dendam.
Rudal tersebut menghantam area di dekat jalan akses di dalam perimeter bandara. Laporan media lokal menyebutkan enam orang terluka.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka gagal mencegat rudal tersebut meskipun telah beberapa kali mencoba.
"Dampak teridentifikasi di area Bandara Ben Gurion," kata IDF dalam sebuah posting di Telegram.
Baca Juga: Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk Israel Jadi Sasaran Rudal tersebut menempuh jarak hampir 2.150 km sebelum mendarat sekitar 350 meter dari terminal penumpang di bandara, menurut laporan media lokal. Hantaman rudal tersebut meninggalkan kawah selebar 25 meter.
Angkatan Udara Israel sedang menyelidiki kegagalan pencegatan rudal yang ditembakkan Houthi tersebut.
Kelompok Houthi telah mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal di area Bandara Internasional Ben Gurion.
"Kami menargetkan Bandara Ben Gurion, menggunakan rudal balistik hipersonik yang berhasil menghantam sasarannya," kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi
al-Masirah, Senin (5/5/2025).
"Sistem pertahanan Amerika dan Israel gagal mencegat rudal tersebut," lanjut Saree.
Sarea memperingatkan maskapai penerbangan internasional agar tidak mengirim penerbangan ke bandara Israel tersebut, dengan menyatakannya "tidak lagi aman untuk navigasi udara."
Dalam pernyataan itu, Saree mencatat kelompoknya juga melancarkan serangan pesawat nirawak pada Sabtu malam yang ditujukan ke target vital di kota Ashkelon, Israel selatan.
Dia menekankan bahwa kelompok Houthi akan melancarkan lebih banyak serangan terhadap Israel sampai perang brutalnya di Jalur Gaza berhenti, dan bantuan kemanusiaan diizinkan kembali ke daerah kantong Palestina tersebut.
Serangan rudal Houthi juga telah memaksa jutaan warga Israel mengungsi ke tempat perlindungan dan ruang aman.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam akan membalas dengan keras tak lama setelah serangan itu.
"Siapa pun yang menyerang kami akan dipukul tujuh kali lipat," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Iran atas serangan Houthi dan berjanji akan memberikan respons.
Dalam tulisannya di X, dia membagikan unggahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada bulan Maret di mana Trump juga membuat tuduhan terhadap Teheran.
"Presiden Trump benar sekali!" tulis Netanyahu. "Serangan oleh Houthi berasal dari Iran. Israel akan menanggapi serangan Houthi terhadap bandara utama kami dan, pada waktu dan tempat yang kami pilih, kepada para penguasa teror Iran mereka," lanjut Netanyahu."
Pemimpin rezim Zionis itu juga menyampaikan pidato dalam sebuah video yang diunggah di X.
“Kami pernah beroperasi melawan mereka di masa lalu dan kami akan beroperasi di masa mendatang,” katanya, ketika mengomentari serangan rudal di area Bandara Internasional Ben Gurion.
“Ini bukan ‘ledakan—itu saja,’ tetapi akan ada ledakan,” imbuh dia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan atau mengalihkan penerbangan setelah insiden tersebut. Air Europa, SWISS, Lufthansa, ITA Airways, dan Brussels Airlines telah membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar ke dan dari Israel.
(mas)