floating-Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Selasa, 06 Mei 2025 - 07:06 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menepis kritik atas gambar dirinya sebagai Paus. Dia mengeklaim komunitas Katolik tidak marah, melainkan menganggapnya lucu.

Gambar buatan artificial intelligence (AI) yang viral tersebut menggambarkan Trump mengenakan jubah kepausan putih, salib emas, da mitre layaknya pemimpin umat Katolik sedunia.

Dia bersikeras bahwa reaksi marah atas gambar itu didorong oleh "media berita palsu", bukan komunitas Katolik.

Gambar telah diunggah di platform Truth Social milik Trump dan akun resmi Gedung Putih di X pada Sabtu pekan lalu.

Baca Juga: Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik

Unggahan tersebut menyusul pernyataan Trump baru-baru ini yang bercanda bahwa dirinya ingin menjadi paus berikutnya setelah kematian Paus Fransiskus pada 21 April.

Ketika gambar itu memicu kemarahan komunitas Katolik, Trump menepisnya.

"Oh, begitu. Maksud Anda mereka tidak bisa menerima lelucon? Yang Anda maksud bukan umat Katolik, melainkan media berita palsu. Umat Katolik menyukainya," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Dia menambahkan bahwa dia tidak memiliki peran dalam membagikan gambar tersebut.

"Seseorang membuat gambar saya berpakaian seperti Paus, dan mereka mengunggahnya di internet. Itu bukan saya yang melakukannya. Saya tidak tahu dari mana asalnya. Mungkin itu AI, tetapi saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Saya baru melihatnya tadi malam," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (6/5/2025).

Trump mengatakan Ibu Negara Melania Trump menganggap gambar itu lucu. Pemimpin Amerika itu kemudian bercanda, "Sebenarnya, saya tidak akan bisa menikah, meskipun...Sepengetahuan saya, Paus tidak suka menikah, bukan?"

Meskipun Trump mengeklaim bahwa umat Katolik menyukai gambar itu, beberapa pemimpin gereja menyatakan ketidaksetujuannya.

Wali Gereja AS Uskup Robert Barron mengatakan, "Itu adalah lelucon buruk yang jelas-jelas tidak enak didengar dan dianggap menyinggung oleh banyak umat Katolik."

Kardinal Timothy Dolan, Uskup Agung New York, berkomentar, "Saya harap dia tidak ada hubungannya dengan itu...Itu tidak baik."

Trump dan Paus Fransiskus memiliki sejarah panjang ketidaksetujuan, terutama tentang imigrasi.

Dalam surat kepada para uskup Katolik AS awal tahun ini, Paus Fransiskus mengkritik kebijakan deportasi massal Trump sebagai "krisis besar" yang merusak martabat manusia.

Ketegangan mereka bermula pada tahun 2016, ketika Paus Fransiskus mengatakan siapa pun yang membangun tembok alih-alih jembatan adalah "bukan orang Kristen"-sebuah pernyataan yang secara luas ditafsirkan sebagai teguran terhadap tembok perbatasan AS-Meksiko yang diusulkan Trump.

Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma pada 26 April. Itu adalah perjalanan luar negeri pertama Trump sejak kembali menjabat pada bulan Januari.

Vatikan telah mengonfirmasi bahwa konklaf kepausan untuk memilih Paus baru akan dimulai pada 8 Mei.
(mas)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
AS-China Sepakat Turunkan...
AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor, Ini 5 Poin Pentingnya
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
AS dan China Sepakat...
AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Peluang Emas, Nilai...
Peluang Emas, Nilai Perdagangan Indonesia-AS Bisa Tembus Rp1.321 Triliun