NEW DELHI - Angkatan Udara
India menggunakan sistem pertahanan rudal S-400 Triumf buatan Rusia untuk pertama kalinya dalam pertempuran udara melawan
Pakistan semalam.
Menurut laporan
NDTV, Jumat (9/5/2025), sistem pertahanan itu telah menangkis sekitar 15 rudal Pakistan yang menargetkan sejumlah kota di India.
Selain itu, India juga mengerahkan pesawat nirawak (drone) HARPY buatan Israel untuk menargetkan beberapa radar pertahanan udara Pakistan, termasuk satu di Lahore.
Baca Juga: Perang Makin Panas, Giliran India Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Pakistan Sumber pemerintah New Delhi mengatakan kepada kantor berita
ANI bahwa Angkatan Udara menembakkan misil pencegat dari sistem S-400 ke "target-target bergerak" yang menuju India tadi malam, dan bahwa target-target ini berhasil dinetralkan.
Pemerintah India mengatakan pasukan Pakistan telah menargetkan instalasi militer di 15 kota di bagian utara dan barat negara itu-termasuk Jammu dan Kashmir, Punjab, dan Gujarat.
Upaya-upaya ini digagalkan dan, sebagai gantinya, sistem pertahanan udara Pakistan dinonaktifkan.
Puing-puing dari pesawat nirawak dan rudal yang hancur sedang dikumpulkan, kata pemerintah India.
Upaya Pakistan untuk menargetkan fasilitas militer India terjadi sehari setelah Operasi Sindoor-nam sandi dari respons bersenjata India terhadap serangan teror Pahalgam pada 22 April yang menewaskan 26 turis Hindu.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan sembilan pangkalan teror di Pakistan dan Kashmir yang dikendalikan Pakistan dihancurkan dan lebih dari 100 "teroris" tewas.
Tentang Drone HARPY Israel
HARPY dirancang untuk menyerang sistem radar dan dioptimalkan untuk beroperasi dalam peran "menekan pertahanan udara musuh", atau SEAD.
Drone ini membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi dan memiliki radar khusus yang dapat secara otomatis mencari dan menyerang target bernilai tinggi yang memancarkan radiasi.
Secara khusus, drone ini dapat melacak dan melenyapkan target dalam area yang ditentukan; drone ini melakukannya dengan menemukan frekuensi dan kemudian menyerang dari hampir semua arah, baik dari profil penyelaman yang dangkal maupun curam.
HARPY beroperasi dalam misi serangan mendalam, siang atau malam hingga sembilan jam.
Tentang Sistem Rudal S-400 Rusia
Sistem pertahanan S-400 buatan Rusia, yang dijuluki oleh India sebagai "Sudharshan Chakra", dapat melacak rudal yang datang dari jarak 600 km dan dapat mencegat target ini dalam jarak 400 km.
India dan Rusia telah menandatangani kesepakatan senilai Rs 35.000 crore (Rp66,5 triliun) untuk lima skuadron S-400, yang tiga di antaranya telah dikirimkan dan dua lainnya diharapkan pada tahun 2026.
Ketiga sistem rudal S-400 yang telah dikirimkan telah dioperasikan oleh Angkatan Udara. Semuanya telah dikerahkan di sepanjang perbatasan Pakistan dan China.
Pengiriman dua skuadron terakhir telah terhambat oleh perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
(mas)