MOSKOW - Para pemimpin Barat dan Kyiv telah menekan
Rusia untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan
Ukraina. Namun, Kremlin tegas menolak tekanan eksternal.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia telah mengumumkan gencatan senjata tiga hari pada awal minggu ini, yang disambut dengan kebungkaman dari Kyiv.
"Sebenarnya, beberapa hari yang lalu, [Presiden Rusia Vladimir] Putin mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari," kata Peskov.
Baca Juga: Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara "Apakah Anda mendengar reaksi dari Kyiv? Tidak, kami juga tidak mendengarnya. Apakah Anda mendengar kritik terhadap Kyiv karena tidak dapat menanggapi atau tidak bersedia menanggapi? Tidak," lanjut Peskov kepada
CNN, Sabtu (10/5/2025).
Para pemimpin dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia berkumpul di Kyiv pada hari Sabtu untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Pertemuan tersebut juga mencakup partisipasi virtual dari lebih dari 30 negara.
Setelah pertemuan tersebut, Zelensky menulis di X bahwa para peserta sepakat bahwa gencatan senjata penuh dan tanpa syarat harus dimulai pada hari Senin, 12 Mei, dan berlangsung setidaknya selama 30 hari.
"Bersama-sama, kami menuntut ini dari Rusia," katanya.
Dia memperingatkan bahwa jika Moskow menolak gencatan senjata, sanksi yang lebih kuat harus dijatuhkan pada sektor energi dan perbankan Rusia.
Zelensky mengeklaim persiapan sudah dilakukan untuk paket sanksi Uni Eropa ke-17, yang akan dikoordinasikan dengan langkah-langkah dari Inggris, Norwegia, dan Amerika Serikat.
Peskov mengatakan bahwa Kremlin masih mengevaluasi perkembangan terbaru. "Kami harus memikirkannya. Kami memiliki posisi kami sendiri," katanya.
Dia juga mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai sikap yang semakin bermusuhan dari negara-negara Eropa Barat.
“Ya, tentu saja kami melihat bahwa Eropa sedang menghadapi kami. Kami merasakannya, kami mengetahuinya, dan kami cukup terbiasa dengan itu," imbuh dia.
Juru bicara Putin itu menegaskan kembali kesediaan Moskow untuk terlibat dalam perundingan.
“Kami terbuka untuk dialog. Kami terbuka untuk upaya penyelesaian [konflik] di Ukraina,” katanya, sambil menyatakan penghargaan atas upaya mediasi yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
“Namun pada saat yang sama, tidak ada gunanya mencoba menekan kami,” tegasnya.
Kyiv telah berulang kali menyerukan gencatan senjata segera selama 30 hari dalam beberapa bulan terakhir, dengan menganggapnya penting untuk memulai upaya diplomatik.
Moskow berpendapat bahwa jeda seperti itu terutama akan menguntungkan Ukraina dengan memungkinkan pasukannya untuk berkumpul kembali dan mengisi kembali persediaan senjata.
Berbicara kepada
ABC News pada hari Jumat, Peskov juga menekankan bahwa gencatan senjata apa pun akan membutuhkan penghentian pengiriman senjata dari Barat, dengan mengatakan, “Jika tidak, itu akan menguntungkan Ukraina.”
(mas)