JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) melaporkan sebanyak 1.185 KK atau 4.109 jiwa masih mengungsi akibat rentetan erupsi
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jumlah tersebut tercatat hingga Minggu (11/5/2025).
"Sebanyak 1.185 KK atau 4.109 jiwa mengungsi. Status gunung berada pada level III (Siaga) dan masa tanggap darurat berlangsung hingga 14 Agustus 2025," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, dikutip Senin (12/5/2025).
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Waspada Semburan Abu Vulkanik! Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi terakhir Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada tanggal 11 Mei 2025 pukul 20:17 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 1.884 m di atas permukaan laut).
"Tercatat, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2.9 mm dan durasi ± 55 detik," tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya," tulis PVMBG.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, PVMBG: Status Waspada! PVMBG juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," imbaunya.
(shf)