JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan China mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor secara signifikan dalam 90 hari ke depan. Kesepakatan ini disambut baik oleh pasar global, terlihat dari peningkatan indeks saham di berbagai kawasan dan penguatan nilai tukar dolar AS.
Berikut 5 poin penting dari kesepakatan penurunan tarif impor AS-China berdasarkan pernyataan resmi kedua negara dan sejumlah media internasional:
1. Penurunan Tarif
AS menurunkan tarif terhadap barang-barang China dari 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, China menurunkan tarif terhadap barang-barang AS dari 125 persen menjadi 10 persen. Kedua negara sepakat untuk terus mengurangi tarif selama periode 90 hari ke depan.
2. Jeda Tarif dan Pembatalan Tarif Tambahan
Kesepakatan ini mencakup jeda tarif timbal balik selama 90 hari, yang dimulai sejak 14 Mei 2025. Periode ini akan digunakan sebagai waktu bagi kedua negara untuk melakukan negosiasi lanjutan. Selama periode jeda, AS dan China sama-sama membatalkan total tarif tambahan sebesar 91 persen atas barang impor. AS menangguhkan tarif resiprokal sebesar 24 persen, dan China juga setuju untuk menunda tarif balasan sebesar 24 persen.
Baca Juga: AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari 3. Negosiasi Lanjutan
AS dan China akan membangun mekanisme untuk melanjutkan diskusi mengenai hubungan ekonomi dan perdagangan. Scott Bessent akan mewakili AS, sementara Wakil Perdana Menteri He Lifeng akan mewakili pemerintah China. Pembicaraan lebih lanjut dapat diadakan di AS, China, atau negara pihak ketiga yang disepakati.
4. Isu Fentanyl
Kesepakatan ini juga mencakup isu perdagangan fentanyl, sejenis obat antinyeri dan obat bius, di mana sebelumnya banyak produk China beredar di AS. Bea masuk AS sebesar 20 persen atas barang impor fentanyl dari China tetap berlaku, sehingga total tarif atas China tetap sebesar 30 persen. Washington berharap China akan membeli banyak produk fentanyl buatan AS.
Baca Juga: Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman Komitmen Hubungan Dagang Seimbang: Pejabat dari kedua negara sepakat untuk menghindari pemisahan ekonomi dan berkomitmen pada perdagangan yang lebih seimbang. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa kedua pihak berkomitmen untuk mewujudkan perdagangan yang lebih seimbang.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China menekankan kesetaraan dalam hasil negosiasi. "Ini merupakan langkah penting menuju penyelesaian sengketa antara kedua negara melalui dialog dan konsultasi yang setara," ujarnya.
(nng)