floating-Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
Selasa, 13 Mei 2025 - 07:37 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim berjasa karena telah mencegah perang nuklir yang buruk antara India dengan Pakistan.

Dia mengatakan India maupun Pakistan memiliki banyak senjata nuklir. "Kedua negara itu saling berhadapan dengan sengit dan hebat," ujarnya dalam jumpa pers di Gedung Putih, Senin waktu Washington.

Sambil memberi tepuk tangan pada dirinya sendiri, Trump mengatakan, "Pemerintahan sayalah yang membantu menjadi penengah gencatan senjata penuh dan segera. Saya pikir gencatan senjata permanen."

Baca Juga: PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!

"Itu bisa saja menjadi perang nuklir yang buruk, di mana jutaan orang bisa saja terbunuh," imbuh Trump, sembari berterima kasih kepada Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio atas upaya mereka.

"Mereka bekerja sangat keras untuk itu," katanya, seperti dikutip dari The Hindu, Selasa (13/5/2025).

Trump, yang sedang membaca dari sebuah dokumen dalam berkas yang dibawanya ke jumpa pers, mungkin untuk bersikap akurat dan terukur saat dia berjalan di atas tali diplomatik, tiba-tiba keluar dari naskah saat dia berbicara secara spontan tanpa melihat dokumen tersebut tak lama setelah satu menit.

Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Trump akhirnya berkata, "Saya bilang, ayolah, kita akan melakukan banyak perdagangan dengan kalian, kedua negara, jadi mari kita hentikan. Hentikan jika kalian menginginkan perdagangan. Jika kalian tidak berhenti, kita tidak akan melakukan perdagangan apa pun."

"Orang-orang tidak pernah menggunakan perdagangan seperti yang saya gunakan—dan kemudian tiba-tiba mereka berkata 'kita akan berhenti'. Mereka mungkin melakukannya karena banyak alasan, tetapi perdagangan adalah salah satu alasan yang besar," paparnya.

Sumber-sumber pemerintah India telah memberi tahu NDTV bahwa tidak ada penyebutan perdagangan dalam diskusi tersebut.

Menolak pernyataan spontan Presiden AS, mereka berkata, "Setelah Operasi Sindoor dimulai, Wakil Presiden AS JD Vance berbicara dengan Perdana Menteri Narendra Modi pada 9 Mei. Menteri Rubio berbicara dengan Menteri Luar Negeri S Jaishankar pada 8 dan 10 Mei dan dengan Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval pada 10 Mei. Tidak ada referensi untuk perdagangan dalam diskusi ini."

Kurang dari satu jam setelah Donald Trump menyampaikan klaim jasanya dalam mencegah perang nuklir India dengan Pakistan, Perdana Menteri India Narendra Modi menyebutkan bahwa India tidak akan menoleransi "pemerasan nuklir" Pakistan.

Dia mengatakan India telah merevisi doktrinnya untuk memerangi teror dengan dimulainya Operasi Sindoor.

Menurut apa yang Modi sebut sebagai "normal baru", dia berkata, "Operasi Sindoor bukan sekadar operasi, tetapi perubahan doktrinal dalam kebijakan India untuk memerangi teror."

"India akan menyerang di mana pun pangkalan teror berada, dan akan melakukannya dengan tegas jika negara kita diserang," paparnya.

"India tidak akan menoleransi pemerasan nuklir apa pun. India akan menyerang dengan tepat dan tegas tempat persembunyian teroris yang berkembang di bawah kedok pemerasan nuklir," ujarnya, dalam peringatan yang ditujukan kepada Pakistan.
(mas)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
Biaya Perang Pakistan-India...
Biaya Perang Pakistan-India selama 4 Pekan Mencapai Rp8.260 Triliun, Siapa Paling Boncos?
Konferensi Parlemen...
Konferensi Parlemen OKI Dimulai, Bahas Kejahatan Israel hingga Perdamaian India-Pakistan
Kenapa India dan Pakistan...
Kenapa India dan Pakistan Menjadi Musuh Bebuyutan ? Ini Sejarah Lengkapnya