floating-Laba Raksasa Minyak...
Laba Raksasa Minyak Saudi Ambles 4,6%, Aramco Kantongi Rp426,7 Triliun
Laba Raksasa Minyak...
Laba Raksasa Minyak Saudi Ambles 4,6%, Aramco Kantongi Rp426,7 Triliun
Selasa, 13 Mei 2025 - 07:57 WIB
JAKARTA - Raksasa minyak milik negara Arab Saudi , Aramco mengumumkan, raihan laba di kuartal I tahun 2025 mencapai USD26 miliar atau setara Rp426,7 triliun (dengan kurs Rp16.412 per USD). Angka tersebut menyusut 4,6% dari tahun sebelumnya, seiring penurunan harga minyak global .

Kondisi itu melemahkan rencana pembangunan multi-triliun dolar kerajaan Arab Saudi. Aramco, yang secara resmi dikenal sebagai Saudi Arabian Oil Co., mencatatkan pendapatan sebesar USD108,1 miliar selama kuartal pertama tahun ini.

Semua itu terungkap dalam laporan perusahaan yang disampaikan di bursa saham Tadawul di Riyadh. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Aramco mencetak pendapatan USD107,2 miliar dan laba sebesar USD27,2 miliar.

Baca Juga: Tahun Baru, Harga Solar di Arab Saudi Naik 44,3% Menjadi Rp7.100 per Liter

Di sisi lain Arab Saudi telah berjanji untuk menginvestasikan USD600 miliar di Amerika Serikat (AS) selama masa jabatan Presiden Donald Trump. Diketahui Trump dijadwalkan tiba di Riyadh, pada hari Selasa untuk menjalani kunjungan luar negeri resmi pertamanya sejak dia mengambil alih Gedung Putih untuk kedua kalinya.

Trump berharap angka investasi Saudi jauh lebih tinggi yakni sekitar USD1 triliun. Sementara itu, penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman punya ambisi proyek senilai USD500 miliar untuk membangun Neom, sebuah kota futuristik yang luas di padang pasir sepanjang Laut Merah.

Kerajaan Saudi juga akan membutuhkan stadion-stadion baru dan infrastruktur yang menghabiskan puluhan miliar dolar pada tahun 2034, ketika Arab Saudi bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Pengumuman hasil kuartal pertama Aramco disampaikan saat aliansi OPEC+ meningkatkan produksi minyak. Kartel minyak telah setuju untuk menaikkan produksi sebesar 411.000 barel per hari bulan depan, karena ketidakpastian yang disebabkan oleh tarif AS telah mengguncang pasar di Timur Tengah.

Ini berarti Arab Saudi kemungkinan perlu meminjam atau mengeluarkan dana cadangan untuk membiayai rencana mahal milik sang pangeran mahkota. Sementara itu saham Aramco diperdagangkan di lebih dari USD6 per saham pada tengah pekan kemarin, turun dari level tertinggi tahun lalu di USD8.

Sahamnya Aramco terpantau terus turun selama setahun terakhir seiring dengan pelemahan harga minyak, dan dalam beberapa bulan terakhir makin ambles.

"Dinamika perdagangan global mempengaruhi pasar energi pada kuartal pertama tahun 2025, dengan ketidakpastian ekonomi berdampak pada harga minyak," kata Presiden dan CEO Aramco, Amin H. Nasser, dalam sebuah pernyataan.

Minyak mentah Brent acuan diperdagangkan pada hari Jumat dengan harga lebih dari USD63 per barel, turun dari level tertinggi lebih dari USD80 pada tahun lalu.

Baca Juga: Profil Saudi Aramco, Raksasa Minyak yang Membuat Arab Saudi Kaya Raya

Aramco saat ini memiliki nilai pasar lebih dari USD1,6 triliun, menjadikannya sebagai perusahaan terkaya keenam setelah Microsoft, Apple, NVIDIA, Amazon, dan Alphabet, pemilik Google.

Analis melihat perusahaan ini masih sebagai pemimpin tren untuk pasar minyak global. Sebagian kecil saham Aramco diperdagangkan di Tadawul, sementara sebagian besar dimiliki oleh pemerintah Arab Saudi, yang membantu membiayai pengeluaran dan menambah kekayaan keluarga kerajaan Al Saud di negara tersebut.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Trump Ingin Arab Saudi...
Trump Ingin Arab Saudi Tanam Duit Lebih Banyak di AS, Bidik Investasi Rp16.60 Triliun
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
Campakkan BRICS, Arab...
Campakkan BRICS, Arab Saudi Incar Kesepakatan dengan AS Rp1.651 Triliun
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah