floating-Toyota dan BMW Desak...
Toyota dan BMW Desak Thailand Serius di Mobil Hybrid
Toyota dan BMW Desak...
Toyota dan BMW Desak Thailand Serius di Mobil Hybrid
Minggu, 18 Mei 2025 - 16:54 WIB
AMSTERDAM - Para produsen mobil terkemuka dari Jepang, China, dan Eropa secara kolektif meminta pemerintah Thailand untuk mendukung adopsi kendaraan listrik (xEV) secara bertahap, termasuk mobil hybrid.

BACA JUGA - Kalla Toyota Perkenalkan Toyota Raize ke Masyarakat Kendari

Mereka menekankan bahwa transisi bertahap itu penting, dengan mobil hibrida memainkan peran penting dalam membantu konsumen membiasakan diri dengan teknologi listrik sebelum sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik bertenaga baterai penuh.

Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Dewan Investasi (BOI) berjudul “Membentuk Masa Depan xEV di Thailand – Peluang untuk Inovasi dan Pertumbuhan,” perwakilan dari enam produsen otomotif besar seperti Mercedes-Benz, BMW, Toyota, Honda, MG, dan Changan berbagi pandangan mereka tentang arah pengembangan xEV di negara tersebut.

CEO Mercedes-Benz (Thailand) Limited Martin Schwenk menyoroti investasi dan diversifikasi produk perusahaan di Thailand, khususnya pada kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV).

Meskipun konsumen skeptis terhadap BEV, ia menekankan bahwa kebijakan perusahaan tetap tidak berubah.

Schwenk juga menyarankan bahwa pelanggan yang lebih berhati-hati mungkin lebih tertarik pada kendaraan hibrida plug-in (PHEV) sebagai titik awal, yang nantinya dapat menjadi pintu gerbang menuju kendaraan listrik penuh karena konsumen menjadi lebih mengenal teknologi tersebut.

Ia juga menekankan komitmen Mercedes-Benz terhadap teknologi baterai dan keberlanjutan, termasuk penggunaan energi surya dan daur ulang ban.

Di antara permintaan utamanya kepada pemerintah Thailand adalah:

Memberikan peta jalan yang jelas untuk kebijakan xEV dengan peluang bagi partisipasi industri.

Mengakui kontribusi signifikan perusahaan seperti Mercedes-Benz melalui pengurangan pajak dan penyelarasan peraturan dengan standar UE yang fleksibel.

Mengurangi hambatan perdagangan dan mendorong kolaborasi untuk meningkatkan produksi dan ekspor kendaraan.

Sementara itu, CEO BMW Group Thailand Rene Gerhard menyatakan bahwa BMW tengah mengembangkan serangkaian model yang menggabungkan mesin bensin, listrik, dan hybrid sejalan dengan tren global.

Gerhard menekankan pentingnya rantai nilai "hijau" yang menuntut keberlanjutan di seluruh proses produksi, dari bahan mentah hingga produk akhir.

BMW tengah berupaya mengurangi emisi karbon hingga 40 juta ton pada tahun 2030 melalui pendekatan komprehensif terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Ia mendesak pemerintah Thailand untuk menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel guna beradaptasi dengan perubahan cepat dalam industri otomotif global.

Ia juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pandangan produsen skala kecil seperti BMW, yang mengimpor sejumlah besar kendaraan berteknologi tinggi yang dikenakan pajak tinggi.

Toyota, di sisi lain, bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif kepada pelanggan dan meningkatkan investasi di Thailand untuk pasar domestik dan ekspor. Penjualan kendaraan hibrida di Thailand saat ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan di kawasan lain.

Direktur Toyota Thailand Yamashita mengakui pentingnya BEV tetapi menekankan bahwa preferensi pelanggan masih condong ke arah teknologi hibrida, yang dipandang sebagai transisi penting.

Thailand juga tetap menjadi pusat utama produksi truk pikap, dan Toyota berencana untuk mengembangkan truk pikap listrik untuk pasar domestik dan internasional.
(wbs)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Rasakan Performa Geely...
Rasakan Performa Geely EX5 dari Jakarta hingga Bandung
Merek Jepang Didesak...
Merek Jepang Didesak Segera Produksi Baterai Sendiri
Daftar Mobil Hybrid...
Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Sepanjang April 2025
Toyota Yakin Teknologi...
Toyota Yakin Teknologi Baterai seperti Ini Tidak Dimiliki Mobil Listrik China
Hasil Uji Tabrak Japan...
Hasil Uji Tabrak Japan NCAP, Suzuki Fronx Dapat Bintang 4