WAHYU BUDI SANTOSO - Tidak dapat dipungkiri bahwa
mobil listrik merupakan teknologi masa depan meski menghadapi tantangan dari teknologi hidrogen. Saat ini penerimaan teknologi mobil listrik jauh lebih baik dibandingkan dengan teknologi lainnya dengan diperkenalkannya baterai yang lebih bertenaga dan lebih cepat untuk diisi daya dalam waktu singkat.
BACA JUGA - Toyota Yakin Teknologi Baterai seperti Ini Tidak Dimiliki Mobil Listrik China Namun, harus diakui bahwa mobil listrik masih memiliki satu masalah yang cukup sulit diatasi meski teknologi baterai semakin baik, yaitu masalah berat. Ya, baterai memang berat dan dalam beberapa kasus berat baterainya bisa mencapai 300 kg hingga 500 kg.
Sebagai contoh, kita ambil contoh BMW iX1 yang hadir dengan berat hingga 2085 kg dibanding varian bensin BMW X1 yang hanya berbobot 1665 kg. Sebagai catatan, BMW iX1 hadir dengan baterai berkapasitas 64,7 kWh, sedangkan BMW X1 hanya memiliki tangki berkapasitas 45 liter.
Dari segi jarak tempuh, BMW X1 berbahan bakar bensin mampu menempuh jarak 700 km dalam kondisi paling irit, sedangkan BMW iX1 berbahan bakar listrik sekitar 440 km menurut standar WLTP. Namun dari segi bobot, BMW iX1 lebih berat sekitar 400 kg dibanding varian berbahan bakar bensin.
Jika dibandingkan bobotnya, varian berbahan bakar listrik lebih berat 400 kg dibanding varian berbahan bakar bensin yang hanya membutuhkan sekitar 45 liter (atau jika massa jenis bensin adalah 0,77) maka bobot bensin hanya 34,65 kg.
Selain lebih ringan, bensin juga lebih kecil dari segi volume. Sementara itu, baterai membutuhkan ukuran dan bobot yang besar untuk jarak tempuh yang lebih pendek. Massa jenis energi baterai lebih rendah dibanding bensin.
Namun, masalah lain dari berat baterai adalah beban tambahan yang harus diangkut dan dipikul oleh mobil listrik. Beban tambahan ini membuat mobil listrik lebih berat daripada mobil berbahan bakar bensin, sehingga berkendara menjadi kurang menyenangkan, terutama di tikungan.
Semakin berat kendaraan, semakin tinggi nilai momentum yang dihasilkan dari kecepatan dan berat kendaraan. Momentum adalah definisi saat kecepatan bekerja pada massa dalam arah lurus. Dalam fisika, nilai momentum dihitung berdasarkan rumus berikut:
Nilai momentum ini berbanding lurus dengan berat kendaraan dan juga kecepatan kendaraan. Semakin tinggi berat dan semakin cepat kendaraan, semakin tinggi momentum yang dihasilkan. Jadi saat Anda mulai memasuki tikungan, momentum ini akan mencoba menjaga mobil tetap pada jalur lurus meskipun Anda telah memberikan masukan ke kemudi untuk memasuki tikungan.
Pada titik ini, jika Anda mengemudikan mobil listrik dengan kecepatan tinggi di jalur lurus, Anda akan menemukan bahwa mobil listrik mencoba melawan dan tetap berada di jalur lurus meskipun Anda telah memberikan masukan ke kemudi. Namun tidak terlalu parah, Anda hanya akan merasakan bahwa pergerakan mobil dari awal hingga masuk tikungan tidak mulus dan "fluid" seperti mobil berbahan bakar bensin yang lebih ringan.
Begitu masuk tikungan, ada gaya lain yang bekerja pada mobil dan gaya ini dikenal sebagai gaya sentrifugal. Sama seperti momentum, gaya sentrifugal juga dipengaruhi oleh berat. Semakin tinggi berat, semakin buruk gaya sentrifugalnya.
Gaya sentrifugal dapat dihitung berdasarkan rumus berikut:
Gaya sentrifugal ini akan bekerja pada kendaraan dan menyebabkan fenomena goyangan atau body roll. Jika sistem suspensi mobil listrik terlalu lunak, fenomena body roll ini akan semakin parah. Untuk mengatasi masalah goyangan, peredam kejut dan pegas harus diperkuat.
Namun keadaan ini akan menyebabkan mobil listrik menjadi terlalu keras dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang saat mobil listrik melewati jalan yang tidak rata. Pegas yang keras juga menyebabkan penumpang merasa terguncang saat melewati jalan bergelombang.
Singkatnya, bobot baterai pada mobil listrik ini akan mengganggu dinamika berkendara dan juga kenyamanan penumpang dan pengemudi. Jika Anda ingin beralih ke mobil listrik, pastikan tubuh Anda dapat beradaptasi dengan perubahan dinamika kendaraan mobil listrik tersebut.
Bagi penulis, bobot baterai pada mobil listrik ini sungguh merampas kesenangan dalam mengendarai mobil listrik.
(wbs)