HONG KONG - Film
Mulan produksi Walt Disney Co mendapat tanggapan dingin saat penayangan perdana di
Hong Kong . Para aktivis pro-demokrasi menyerukan boikot pada film tersebut.
Film itu memicu penolakan di
Hong Kong dan wilayah lain karena bintangnya berkomentar mendukung polisi Hong Kong saat melawan para demonstran tahun lalu. Ditambah lagi, beberapa adegan dalam film itu direkam di wilayah Xinjiang yang menjadi tempat
China melanggar hak asasi Uighur Muslim.
“Saya tidak akan menonton
Mulan karena pemeran dan lokasi rekaman filmnya,” ujar Cherry Lee, 24, saat melintasi Mong Kok Broadway Theatre yang menayangkan film itu.
Aktivis
Hong Kong Joshua Wong dan para pengguna internet di Taiwan dan Taiwan turut mempromosikan tagar “#BoycottMulan” dan “#BanMulan” di Twitter setelah peluncuran platform streaming film itu.
Sebagian besar bioskop
Hong Kong menjadi yang pertama menayangkan Mulan pada Kamis (17/9) pagi.
Di Mong Kok Broadway Theatre, tiket film Mulan telah terjual sepertiganya menurut pegawai bagian penjualan tiket. Jumlah penjualan tiket itu sekitar 20% lebih rendah dibandingkan film lokal i’m livin’ it” oleh Hing Fan Wong.
“Saya sudah tahu cerita Mulan sejak saya kecil,” papar pensiunan Chan saat masuk gedung bioskop.
(Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19) Di Festival Grand Cinema, film ‘Tenet’ Christopher Nolan yang dirilis pada 20 September telah menjual lebih banyak tiket dibandingkan Mulan.
(Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS) Secara internasional, kritik pada film itu karena beberapa adegan direkam di Xinjiang. China dituduh menahan satu juta warga etnik Uighur di kamp-kamp khusus. Beijing menyangkal tuduhan itu.
(Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)(sya)