WASHINGTON - Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat (AS) , Mike Pompeo mengaku akan kembali ke PBB pekan depan untuk mencoba menghidupkan kembali seluruh sanksi terhadap
Iran . Dia mengatakan, akan melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan sanksi tersebut ditegakkan.
Berbicara saat melakukan konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, Pompeo menuturkan, negara Eropa tidak mendukung resolusi AS bulan lalu karena ketakutan dan perhitungan politik.
"Sekutu Eropa kami khawatir jika mereka meminta pertanggungjawaban Iran atas perilaku destabilisasi, Iran akan lebih melanggar (kesepakatan nuklir) sebagai tanggapan," kata Pompeo. (
Baca juga: AS-China Makin Panas, Arus investasi Kedua Negara Anjlok )
“Strategi peredaan ini tidak lain adalah berperan dalam strategi besar Iran,” sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (17/9/2020).
Seperti diketahui, Pompeo bulan lalu mengatakan dia telah memicu proses 30 hari untuk memberlakukan kembali semua sanksi PBB terhadap Iran dengan mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB yang menuduh Teheran melanggar kesepakatan nuklir 2015. (
Baca juga: AS Ancam Beri Sanksi Produsen Senjata yang Jual Senjata ke Iran )
Tetapi 13 dari 15 anggota DK mengatakan langkah AS itu tidak bisa dilakukan karena Washington telah menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dua tahun lalu.
(esn)