JAKARTA - Wakil Ketua Umum
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) , Shinta Kamdani menyebut bahwa pengendalian pandemi Covid-19 masih akan menjadi instrumen dan faktor terpenting untuk meningkatkan kinerja ekonomi nasional sepanjang 2021.
Jika hal tersebut tidak dilakukan dengan maksimal, maka kepercayaan akan konsumsi masyarakat dan industri untuk melakukan normalisasi tidak akan membaik secara signifikan bila pengendalian covid secara nasional buruk.
"Karena kegiatan usaha produktif akan terus tertahan oleh protokol kesehatan pandemi dan kemungkinan pengetatan kembali PSBB," ujar Shinta saat dihubungi MNC Portal, Minggu (6/12/2020).
(
Baca juga: Kasus COVID-19 Meningkat Tajam, Pengamat: Anggaran Triliunan Kemana )
Dari sisi investasi, Shinta menuturkan, akan sulit mendatangkan investasi jika pandemi terus menerus tidak terkendali karena kepercayaan pelaku usaha asing terhadap iklim usaha dan investasi nasional akan terus lemah. Sebab, iklim usaha Indonesia sangat tergantung pada pemulihan kepercayaan konsumsi pasar domestik.
"Investor juga kemungkinan besar tidak mau ke Indonesia meskipun perbatasan sudah dibuka karena risiko Covid yang tinggi dan perbandingan iklim usaha secara komparatif dibanding negara kompetitor di kawasan yang umumnya memiliki result pengendalian Covid yang lebih terkendali seperti seperti Vietnam, Thailand, Malaysia," kata dia.
(
Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Jokowi: Masih Memerlukan Uji Ilmiah )
Shinta menuturkan, vaksin Covid-19 dan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja akan menjadi game changer perekonomian nasional di tahun 2021 mendatang.
"Apabila vaksin bisa distribusikan secara efektif sehingga bisa mengendalikan Covid serta UU ciptaker dapat diimplementasikan dengan baik maka kami optimis ekonomi indonesia akan bisa tumbuh sesuai projection diatas 5 persen," ucapnya.
(ind)