WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Mike Pompeo secara terbuka telah mengakui bahwa Rusia adalah salah satu musuh bagi AS. Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara yang dirilis di laman Kementerian Luar Negeri AS.

Dalam wawancara dengan jurnalis senior AS, Mark Levin, Pompeo ditanya mengenai tentang pendapat sejumlah anggota Partai Republik bahwa Rusia bukanlah musuh AS, meskipun ada dugaan upaya untuk ikut campur dalam pemilu. Pompeo mengatakan, AS memiliki banyak musuh dan Rusia berada dalam daftar tersebut.

"Sering kali saya ditanyai siapa musuh kami dan jawabannya adalah kami memiliki banyak orang yang ingin merusak cara hidup kami, republik kami, prinsip dasar demokrasi kami. Rusia pasti ada dalam daftar itu," ucapnya, seperti dilansir Tass pada Minggu (20/12/2020).

Pompeo juga memverifikasi klaim bahwa Rusia mengarahkan rudal nuklir yang sangat besar ke AS, dengan menyebutnya sebagai ancaman yang sangat nyata. ( Baca juga: Pompeo Tuding Rusia Dalang Serangan Siber AS )

Dia juga menyoroti publikasi di media AS tentang serangan siber yang dianggap berasal dari Rusia. "Kami telah melihat ini untuk waktu yang sangat lama, menggunakan kemampuan asimetris untuk mencoba dan menempatkan diri mereka pada tempat di mana mereka dapat merugikan AS," ujarnya.

Badan keamanan AS menuduh Rusia mencampuri proses pemilu Amerika pada 2016. Mantan Penasihat Khusus AS, Robert Mueller menyelidiki dugaan upaya ini selama hampir dua tahun. Secara khusus, dia menyelidiki dugaan kolusi antara otoritas Rusia dan Donald Trump yang kemudian menjabat sebagai presiden AS.

Mueller akhirnya mengakui bahwa tidak ada kolusi. Trump berulang kali menolak kecurigaan adanya kontak yang salah dengan pejabat Rusia dalam kampanye pemilihan. Moskow juga berulang kali membantah tuduhan campur tangan dalam pemilu AS. ( Baca juga: AS 'Jegal' Wakil Afrika di Bursa Bos Organisasi Perdagangan Dunia )