JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro secara resmi telah menyerahkan
alat GeNose C19 kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Ada dua jenis yang diberikan yakni
GeNose C19 dan alat Uji CePAD Covid-19. Keduanya merupakan
alat skrining Covid-19. BACA JUGA: Samsung Go Green, Rilis Kardus TV Daur Ulang dan Remote TV Bertenaga Lampu Rumah "Kedua alat temuan dari putra-putri terbaik insan akademis pencipta pengabdi di lingkungan ini ada dua jenis yaitu GeNose C19 dan alat uji cepad Covid-19, ini yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya partikel virus yang itu menjadi gejala ada tidaknya kemungkinan terinfeksi," kata Muhadjir saat konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Kamis (7/1).
Menurut Muhadjir, kedua alat tersebut saling melengkapi untuk dapat mengetahui seseorang terindikasi virus Covid-19 atau tidak.
Menko PMK juga mengapresiasi pihak Menristek yang berhasil menjadi penghubung terhadap produk-produk karya anak bangsa tersebut.
"Mudah-mudahan nanti bisa terhubung dengan industri sehingga bisa secepatnya diproduksi secara masif dengan biaya murah dan terjangkau serta tingkat akurasi yang bisa diandalkan," harapnya.
BACA JUGA: Catat Baik-Baik, Ini Jadwal dan Lokasi Uji Emisi Kendaraan Gratis di Jakarta! GeNose C19 merupakan alat skrining COVID-19 buatan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Sedangkan CePAD adalah alat skrining virus Corona buatan Universitas Padjadjaran (UNPAD).
GeNose C19 telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20401022883 dan siap diproduksi massal untuk dipasarkan. GeNose memiliki sensitifitas 90%, spesifisitas 96%, akurasi 93% dengan PPV 88% dan NPV 95%.
Sementara CePAD UNPAD juga telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20303022358 pada 4 November 2020.
Alat CePAD mampu mendeteksi keberadaan antigen virus pada saat viral load-nya sedang tinggi (most infectious), sehingga bermanfaat untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit.
(dan)