MENLO PARK -
Facebook melakukan riset tentang '
keraguan atas vaksin '. Hasilnya, mereka mendapati sebagian kecil
pengguna mengajak pengguna lainnya untuk tidak divaksin.
Baca juga: Jabar Kebanjiran Hoax Vaksinasi COVID-19, Warga Diminta Teliti dan Kritis Hal ini tentu tidak benar. Apalagi keraguan terhadap vaksin Covid-19 yang beredar di media sosial dikatakan menghambat upaya pemberantasan pandemik. Mengutip
The Verge, Selasa (16/3/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut, keraguan vaksin yang beredar di media sosial dapat menggagalkan kemajuan dalam pemberantasan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
WHO menyebut keraguan atas vaksin mungkin tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas terjadinya peningkatan kasus campak sebesar 30% di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Namun keraguan atas vaksin berperan dalam membangkitkan kembali penyakit campak. Facebook sendiri telah melarang iklan palsu dan menyesatkan tentang vaksin pada Oktober lalu, tepat beberapa pekan sebelum vaksin virus Corona pertama tersedia.
Lalu pada Desember, Facebook mengumumkan akan menghapus klaim palsu tentang vaksin COVID-19. Dan mulai memberi tahu pengguna jika mereka telah berinteraksi dengan postingan yang berisi informasi palsu.
Baca juga: Rumah di Ciledug Dipagari Beton, Wali Kota Tangerang: BONGKAR!!! (iqb)