JAKARTA - Tiga Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tidak beroperasi mulai Senin (20/4/2020). Hal tersebut untuk memperkuat upaya pencegahan Covid-19 dengan mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda), Muhammad Effendi, mengatakan bahwa operasional MRT Jakarta akan dibatasi untuk mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, salah satunya adalah pembatasan operasional stasiun.

“Mulai hari Senin, MRT Jakarta tidak berhenti dan tidak memberangkatkan penumpang dari tiga stasiun yaitu Stasiun ASEAN, Stasiun Blok A, dan Stasiun Haji Nawi," kata Muhammad Effendi melalui siaran tertulisnya, Minggu (19/4/2020).

Effendi menjelaskan, melalui Seruan Gubernur DKI Jakarta, penggunaaan transportasi publik selama masa PSBB DKI Jakarta semakin dibatasi. Sejalan dengan seruan tersebut, PT MRT Jakarta kembali melakukan perubahan kebijakan layanan operasi MRT Jakarta.

Untuk itu, lanjut Effendi, selain pembatasan operasional stasiun, perubahan selang waktu keberangkatan kereta juga akan berubah.

"Selang waktu keberangkatan kereta (headway) menjadi 30 menit sepanjang jam operasional,” jelasnya.

Kedua perubahan kebijakan ini efektif diberlakukan mulai Senin 20 April 2020. Meskipun diberlakukan perubahan kebijakan layanan operasi kereta, PT MRT Jakarta (Perseroda) tetap mengoptimalkan layanan MRT Jakarta dengan tetap memberlakukan, sebagai berikut:

1. Jam operasional pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.

2. Pembatasan jumlah penumpang maksimal 60 orang per kereta.

3. Kewajiban penggunaan masker bagi penumpang.

4. Pengetatan penerapan personal hygiene dan physical distancing.

5. PT MRT Jakarta mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mengimbau masyarakat agar bekerja, belajar dan beribadah dari rumah guna menghambat penyebaran

virus corona.